Citizen Reporter

Pengalaman KSPEU Bermitra dengan Perusahaan Global

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si., Rektor Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, melaporkan dari Kazan, Tatarstan, Rusia

Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si., Rektor Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, melaporkan dari Kazan, Tatarstan, Rusia

KAZAN State Power Engineering University (KSPEU) atau Universitas Teknik Tenaga Negeri Kazan merupakan sebuah perguruan tinggi teknik terkemuka dari tiga buah perguruan tinggi teknik serupa di Rusia. Dua perguruan teknik lainnya adalah Universitas Teknik Tenaga Moskow dan Universitas Teknik Tenaga Negeri Ivanovo.

KSPEU didirikan sejak tahun 1968. Universitas milik publik ini telah bertransformasi dari Institut Teknik Tenaga Moskow, Institut Teknik Kazan, dan terakhir menjadi Universitas Teknik Negeri Kazan. Delegasi Wali Nanggroe Aceh yang dipimpin oleh Tengku Malik Mahmud Al-Haythar dan Dr. Muhammad Raviq bersama Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), dan Rektor UTU Rabu pagi 26 Juni 2024 waktu Kazan disambut oleh Rektor KSPEU, Profesor Edward Y. Abdullazyanov.

Beliau adalah Doktor dalam bidang filsafat ilmu teknik yang menjabat sejak akhir tahun 2011. Universitas ini lebih fokus kepada pendidikan vokasi yang melatih berbagai keahlian dalam berbagai bidang. Termasuk yang paling menonjol adalah dalam keahlian tenaga kelistrikan. KSPEU telah melatih spesialis untuk tenaga listrik wilayah Volga dan negara-negara asing yang berdekatan dengan Kazan dan negara-negara yang jauh, baik di dalam Federasi Rusia maupun di luar Rusia. Mahasiswanya sudah melakukan praktik di Kazan maupun di luar Kazan.

KSPEU memiliki Institut Penelitian Ilmiah masalah teknik tenaga kelistrikan, industri tenaga panas, elektro, elektronik, konservasi lingkungan, dan berbagai pemanfaatan sumber daya di Republik Tatarstan, Wilayah Volga maupun Wilayah Ural Barat untuk kehidupan yang lebih baik. Informasi terakhir yang diperoleh bahwa Pusat Riset masalah teknik tenaga ini telah menghasilkan karya ilmiah terbaik di Federasi Rusia, baik dari segi jumlah maupun kualitas.        

Saat ini KSPEU menjadi rumah bagi lebih 12.000 mahasiswanya dari berbagai negara termasuk dari Indonesia, baik pendidikan sarjana maupun pascasarjana. Hal yang sangat menonjol di KSPEU ini adalah universitas ini telah menjadi salah satu pusat pelatihan penting sebagai pemasok tenaga kerja terlatih di Rusia dan bahkan pada perusahaan-perusahaan global. Perusahaan-perusahaan global yang bergerak dalam bidang tenaga terkemuka di dunia seperti Simens, Schneider, Bosch, dan lain-lain. Perusahaan Global ini telah ikut saling memajukan kedua belah pihak dalam menghadirkan produk bagi kemajuan umat manusia.

Mahasiswa dari perguruan tinggi ini telah melakukan program magang dan inovasi yang saling menguntungkan. Pengalaman bermitra dengan perusahaan global ini bisa dicontoh oleh perguruan tinggi lain, khusus perguruan tinggi di Aceh. 

Kazan ibukota Republik Tatarstan, adalah sebuah wilayah otonom dalam Federasi Rusia dan kota ketiga terbesar di Rusia. Kota yang masih berhawa sejuk ini memberi kenyamanan bagi siapa saja yang berkunjung ke kota ini. Terletak di sebelah Timur Moskow, Kazan memiliki warisan arsitektur zaman lampau yang menghiasi kota ini. Kekayaan budaya dan peninggalan ‘ancient regyme’ di kota ini, seperti Kremlinnya Kazan, Masjid Kul Syarief yang terkenal, dan gereja ortodoks semuanya berpadu dalam World Heritage Unesco di Kazan.

Dengan kekayaan budaya peninggalan bersejarah masa lalu, baik pada zaman kerajaan maupun zaman Revolusi Bolshevik dan pascarevolusi telah menjadikan Kazan sebagai sebuah ‘melting pot’ yang penuh dengan keanekaragaman budaya, kepercayaan, dan keberagaman etnis. Semua mozaik ini telah mewariskan sebuah wisdom yang tiada tara dalam memasuki dan membangun Tatarstan yang maju dan modern. Dengan keragaman tersebut telah menjadikan Kazan sebagai salah satu destinasi menarik dan penting dalam Federasi Rusia.   

Perjalanan ke Kazan, ibu kota Republik Tatarstan, di Federasi Rusia menempuh waktu yang relatif panjang. Pesawat Emirates yang membawa kami ke Moskow dari Kualalumpur transit di Dubai untuk beberapa saat. Dari Bandara Dubai Internasional Airport ke Bandara Internasional Domodedovo Moskow butuh waktu lebih kurang 6 jam. Dari Moskow kami harus berganti pesawat dengan rute domestik ke Bandara Internasional Kazan. Pesawat S7 yang kami tumpangi dari Moskow mendarat di Kazan menjelang magrib waktu Kazan.  Cuaca di Kazan relatif cerah, suhu di luar berkisar 22 derajat Celsius. Udara sejuk sudah mulai singgah di Kazan. Cuaca yang menyenangkan bagi siapa saja yang melawat ke kota ini.

Kazan merupakan salah satu kota besar di dalam Federasi Rusia.  Kota terbesar ketiga setelah Moskow dan St. Petersburg ini didiami oleh mayoritas penduduk etnis tatar. Kota ini telah menjadi pusat ekonomi, industri, dan budaya tatar di Provinsi Tatarstan. Kazan tercatat sebagai kota dengan pemeluk agama Islam terbesar di Rusia. 

Kunjungan kami di Rusia berlangsung dari tanggal 24 Juni hingga 1 Juli 2024. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kemajuan ekonomi dan budaya di Kazan. Wilayah ini sudah mengalami pasang surut lintas ideologi, politik, sosial, dan ekonomi sebagai sebuah bangsa. Periodisasi sejarah yang panjang mulai dari ancient regime, masa kerajaan, era Uni Soviet, dan era Rusia modern telah melebur jadi satu dalam era Tatarstan yang maju, berperadaban tinggi, eksotis, dan modern.

Tata ruang dan moda transportasi yang terintegrasi menyatu dengan arsitektur masa lampau penuh seni yang menawan menghadirkan Kazan sebagai sebuah destinasi wisata berkelas global yang mengagumkan. Tidak heran wilayah ini saban tahun dibanjiri oleh wisatawan dari seluruh dunia berdatangan menyaksikan peradaban tinggi mereka.

Kehidupan yang harmoni di dalam keanekaragaman setelah runtuhnya Union of Soviet Socialist Republics (USSR) patut menjadi pelajaran yang berharga bagi negara kita, khususnya di Aceh. Kampus-kampus di Tatarstan secara terus-menerus menguatkan nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman. Kampus yang kami kunjungi seperti KSPEU dan Kazan Federal University (KFU) telah menjadi kekuatan pemersatu keberagaman yang ada di Tatarstan. Kekuatan kebersamaan ini telah menghadirkan Tatarstan sebagai rumah keberagaman telah menguatkan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang mampu menghadirkan kemakmuran.

Dalam beberapa kesempatan di sela-sela kunjungan kami di dua universitas terkemuka di Kazan, Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al-Haythar, yang didampingi Dr. Muhammad Raviq dan Dr. Rustam Effendi, Wali menyampaikan bahwa kondisi kehidupan di Kazan ini yang hampir mirip bisa diterapkan di Aceh jika semua pihak bersatu bekerja keras mewujudkannya. Wali, dengan pemikiran beliau yang visioner berharap apa yang sudah diupayakan secara bersama dengan Jakarta diyakini akan menghadirkan kondisi Aceh yang lebih baik.

Halaman
12

Berita Terkini