Ruang damai yang telah diperjuangkan dengan susah payah, walaupun diakui masih banyak kekurangan bisa menjadi dasar bagi pembangunan Aceh yang lebih baik dalam konteks kebinnekaan Indonesia. Aceh harus terus belajar penuh komitmen, kebersamaan eksekutif, legislatif bersama Lembaga Wali Nanggroe bersinergi dalam keterbukaan secara tekun dengan mencontoh berbagai negara dengan tata kelola yang lebih baik, sangat dimungkinkan Aceh bisa tumbuh, berkembang, dan mampu mengembalikan kejayaannya sebagai daerah modal di Indonesia; "menjadi bangsa pemberi, bukan bangsa penerima". Inilah salah satu manfaat yang kami rasakan ketika tiga perguruan tinggi Aceh (USK, UTU, dan UNIMAL) yang diprakarsai oleh Wali Nanggroe bersama timnya mengunjungi wilayah ini. (*)
Pengalaman KSPEU Bermitra dengan Perusahaan Global
Editor: mufti
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger