"Kejadian itu berawal ketika saya sedang bersama anak didik saya latihan di kolam Sabty Garden Kisaran. Kemudian, tiba-tiba pelaku datang dan menurunkan anak saya dari batu loncatan karena anaknya mau latihan," kata Asliani, Senin (5/8/2024).
"Tiba-tiba dia datang menyerang saya dan bilang kalau saya pelatih monyet," katanya, dikutip Tribun-medan.com.
Keduanya pun terlibat adu mulut. Bahkan, pelaku dan korban saling tendang untuk mempertahankan diri.
"Sampai akhirnya, saya kira sudah selesai. Saya ambil tutup telinga saya yang terjatuh. Tiba-tiba dia datang lagi, dan menendang alat vital saya hingga saya pingsan," katanya.
Penjaga kolam yang melihat sempat melerai hingga pada akhirnya, pria bertelanjang dada itu menendang alat vital korban yang mengakibatkan korban pingsan dan tercebur ke dalam kolam.
Baca juga: Pelatih Renang Tendang Guru Olahraga Wanita hingga Pingsan di Asahan, Korban Tercebur ke Kolam
Pelaku Tidak Terima Korban Pasang Tarif Lebih Murah
Jaimas Simaremare (40) nampaknya tidak senang tarif yang dipatok Asriani Siregar dalam latihan renang.
Jaimas dan Asriani sama-sama pengajar atau pelatih renang di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Sumatra Utara.
Jaimas sudah menjadi pelatih renang di sana selama tiga tahun. Sementara Asriani baru dua tahun. Masalah muncul ketika Asriani memberikan tarif lebih murah.
Jika Jaimas mematok tarif Rp500 ribu untuk satu gaya renang sampai muridnya bisa, Asriani lebih murah. Dia mematok tarif Rp500 ribu untuk dua gaya sekaligus hingga muridnya bisa.
Jaimas kemudian menendang alat vital Asriani hingga korban terjatuh ke dalam kolam renang pada Jumat (2/8/2024).
Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!
"Saya sudah tiga tahun melatih di kolam renang itu. Sedangkan korban dua tahun. Saya memasang tarif Rp 500 ribu persatu gaya sampai bisa, sedangkan korban Rp 500 ribu per dua gaya sampai bisa," kata Jaimas Polres Asahan, Senin (6/8/2024).
Jaimas mengakui perbuatannya dan menyesali hal tersebut terjadi.
Menurutnya, dirinya mengalami emosi sesaat karena adanya perselisihan harga dan jadwal latihan dengan korban.