Mulai dari buku fiksi, non-fiksi, hingga buku agama, tersedia lengkap untuk memenuhi minat baca mereka.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan kerja menyatakan Dengan adanya perpustakaan keliling tersebut, warga binaan dapat meminjam berbagai buku untuk mengisi waktu luang dan menambah pengetahuan dan dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan, terutama dalam hal pembinaan karakter dan pengembangan diri.
“Buku adalah jendela dunia. Melalui kegiatan membaca, diharapkan warga binaan dapat mengembangkan minat dan bakat, serta memperkaya pengetahuan,” seru Shinta.
Salah seorang warga binaan Lapas Perempuan Sigli mengaku sangat senang dengan adanya program ini.
“Saya sangat suka membaca. Dengan adanya perpustakaan di lapas, saya bisa menambah pengetahuan dan wawasan. Saya berharap program ini dapat terus berlanjut,” tutur warga binaan tersebut.(*)