Awal ditunjuknya Al Kaf menjadi pemimpin laga ini sebenarnya sudah merupakan tanda tanya besar. Sebab ia berasal dari Oman yang notabene berada dalam satu badan sepak bola yang sama dengan Bahrain, yakni West Asian Football Federation (WAFF).
Namun, berdasarkan aturan Federasi Sepak Bola Asia (AFC) tidak mempermasalahkan hal itu. AFC hanya melarang wasit yang berasal dari negara yang sama atau berada di grup yang sama.
Baca juga: Tak Hanya Netizen, Momen Majelis Hakim Keliru Menyebut Nama Dewi Sandra Sebagai Sandra Dewi
Kontroversi Kepemimpinan Wasit Ahmed Al Kaf
Dalam laga Indonesia vs Bahrain, terdapat keputusan yang cukup berdampak terhadap hasil pertandingan antara Indonesia dan Bahrain.
Masalah utama adalah Ketika wasit memberikan perpanjangan waktu yang tidak usai hingga menit 100. Awalnya pertandingan tersebut diberi tambahan waktu 6 menit dari waktu normal.
Sehingga Ketika seharusnya pertandingan selesai pada menit ke 96. Saat itu Indonesia memimpin dengan skor 2-1. Namun, hingga perpanjangan waktu mencapai menit 96, peluit akhir tidak kunjung dibunyikan.
Hingga pada menit ke 98 tim Bahrain membuat gol sehingga membuat skor sama 2-2. namun gol yang di berikan Bahraiin berbau offside.
Satu hal yang ramai soal gol tersebut adalah proses VAR yang tidak ditayangkan dan relatif lebih cepat diputuskan ketimbang gol Ragnar Oratmangoen di babak pertama.
Ahmed Al Kaf membunyikan peluit panjangnya Ketika Bahrain gol dan pertandingan berakhir. Sontak hal ini membuat official dan pemain kecewa, begitu jga para pendukung dari tim Indonesia.
Terlihat sempat terjadi kericuhan kecil di pinggir lapangan karena protes yang dilakukan tim Indonesia. Bahkan manajer timnas Sumardji mendapatkan kartu merah.
Selain itu, Ahmed Al Kaf kedapatan lebih mudah memberikan pelanggaran saat pemain Bahrain terjatuh walaupun terjadi kontak fisik yang minim atau bola 50:50.
Padahal Bahrain sendiri dikenal sebagai tim 'guling-guling' yakni suka mengulur waktu saat di lapangan.