"Pemimpin itu harus mampu mencari solusi. Alhamdulillah pak Bustami dan Syech Fadhil adalah dua sosok yang bisa menjadi solusi untuk membangun Aceh," tambah Nurlif.
Baca juga: 3000 Pasukan Korea Utara Diterjunkan ke Rusia Lawan Ukraina, Vladimir Putin Bentuk Batalion Khusus
Baca juga: Kapolres Langsa : Harga Kokain Rp 180 Juta, Kurir Mengaku Diupah Masing-masing Rp 1 Juta
Nurlif mengatakan dirinya kian optimis masyarakat Aceh akan memilih Bustami-Syech Fadhil sebagai pemimpin Aceh ke depan.
Sebab, kata dia, dalam perjalanan keliling Aceh selama dua pekan terakhir, dirinya menemukan antusias masyarakat menyambut kedatangan Bustami dan rombongan di setiap kota yang disinggahi.
"Sesungguhnya sangat lelah berangkat dari Bireuen, Takengon, Gayo Lues, hingga Aceh Tenggara, tetapi melihat yang hadir melebihi dari yang kami duga, hilang rasa lelah kami," kata Nurlif disambut tepuk tangan yang hadir.
Bustami sendiri mengatakan dirinya adalah "mualaf" politik alias orang baru di dunia politik.
Karena itu, Bustami minta dibantu dalam proses penyesuaian dirinya dari seorang birokrat menjadi orang politik.
"Saya aslinya orang birokrat, bukan politik. Hampir 30 tahun jadi ASN, saya melihat ada ruang yang kosong, yakni tata kelola pemerintahan. Inilah yang mendorong saya maju," kata Bustami.
Kampanye dialogis ini dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Aceh Tenggara seperti mantan bupati Armen Desky, Sahbudin BP, ulama setempat, dan pengurus partai pendukung Bustami - Syech Fadhil.
"Pemimpin itu harus mampu mencari solusi. Alhamdulillah pak Bustami dan Syech Fadhil adalah dua sosok yang bisa menjadi solusi untuk membangun Aceh," kata Nurlif.(*)
Baca juga: Suami di Aceh Videokan Adegan dengan Istri, Lalu Diperlihatkan ke Anak Tiri dan Berakhir Dirudapaksa
Baca juga: Kantor Redaksi Jubi Jayapura Dilempari Bom Molotov, 2 Unit Mobil Terbakar, Pelaku Diduga Dua Orang