Edukasi ini menjadi poin dalam membangun kesadaran masyarakat, khususnya di daerah rawan bencana agar korban jiwa dapat diminimalisir.
Seperti halnya Nandong Smong di Kabupaten Simeulu, Provinsi Aceh, yang mengedukasi masyarakatnya melalui syair dan puisi saat pra-bencana, saat bencana terjadi, dan pasca-bencana.
Pengetahuan turun menurun seperti ini membuat signal bagi masyarakat dalam siap siagaan hadapi bencana.
Budaya kesadaran dalam menghadapi bencana sangatlah penting.
Apalagi dengan pengetahuan kearifan lokal setiap daerah masing-masing dalam mitigasi bencana.
Bahkan pengetahuan tradisional seperti ini lebih tepat dan akurat dari pada alat teknologi.
Karena kenapa, saat bencana terjadi seperti gempa dan tsunami, bisa saja sarana komunikasi dan teknologi bisa putus dan runtuh.
Aehingga alternatif yang tersisa yaitu mengedukasi dengan pengetahuan tradisional yang ada.
Maka nilai-nilai edukasi seperti ini yang harus dimiliki oleh setiap daerah dalam kesiasiagaan menghadapi berbagai ancaman bencana.
Pemahaman tentang kesadaran masyarakat terhadap bencana ini bukan dilakukan ketika bencana sudah terlanjur terjadi, tetapi mesti ditanamkan jauh-jauh hari sebelum bencana itu datang.
Artinya, sedari awal masyarakat sudah harus dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang kebencanaan.
Mulai dari menjauhi daerah-daerah rawan bencana sampai dengan pengetahuan tentang strategi menghadapi bencana ketika mereka terjebak di daerah-daerah tersebut.
Di Aceh, selain gempa bumi ada berbagai bencana lain yang terjadi, di antaranya banjir bandang, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Banjir saat ini yang terjadi di wilayah Trumon, Aceh Selatan dan Aceh Tamiang ini merupakan banjir langganan saat musim hujan tiba.
Maka pengetahuan pencegahan dan mitigasi ini perlu didasari kepada masyakat yang dekat wilayah rawan banjir, serta pemerintah daerah, dan pusat harus serius memikirkan lokasi–lokasi yang rawan banjir.
Seperti yang diketahui, banjir dan longsor akibat olah tangan manusia yang melakukan Illegal logging dan aktivas lainnya yang merusak lingkungan serta pengelolaan lingkungan yang tidak tepat.(*)