Kombinasi serangan drone dan rudal telah terbukti efektif dalam merusak fisik dan menimbulkan tekanan psikologis pada Ukraina.
Ukraina kini menghadapi tantangan besar dalam memperkuat pertahanan anti-drone.
Mereka meminta sistem pertahanan udara canggih dari negara-negara Barat untuk menghadapi ancaman yang terus-menerus ini.
"Mempertahankan kredibilitas dalam pelaporan militer sangat penting baik untuk moral domestik maupun dukungan internasional," kata seorang ahli militer Ukraina, Letnan Kolonel Purnawirawan Oleg Starikov.
Baca juga: Hari Ke-986 Perang Rusia-Ukraina: Tentara Korut Mulai Bertempur, Rusia Luncurkan Satelit Iran
Skeptisisme Terhadap Klaim Pemerintah
Starikov juga meragukan klaim Zelensky bahwa Ukraina dapat memproduksi 30 howitzer Bogdan per bulan, yang jauh lebih tinggi dibandingkan produksi tahunan Prancis.
Ia menyatakan bahwa angka tersebut tidak realistis mengingat keterbatasan industri dan logistik Ukraina saat ini.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang transparansi pemerintah dalam melaporkan kapasitas pertahanan.
Serangan drone Rusia yang terus-menerus, dipadukan dengan tantangan internal Ukraina, menunjukkan ketahanan yang diperlukan untuk menghadapi konflik yang berkepanjangan ini.
Dengan musim dingin yang semakin dekat, Ukraina dan sekutunya bersiap untuk menghadapi musim perlawanan yang lebih keras dan bertahan di tengah berbagai kesulitan.
Baca juga: KIP Aceh Timur Temukan Puluhan Surat Suara Rusak untuk Pilkada 2024
Baca juga: Rudal Hizbullah Hancurkan Bandara Ben Gurion Israel
Baca juga: Menantu di Purworejo Gorok Leher Ayah Mertua hingga Tewas di Kandang Kambing, Dipicu Sakit Hati
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com