Erosi ini disebabkan pengikisan aliran Sungai Krueng Meureubo yang menyasar abutment atau pangkal jembatan.
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Satu jembatan gantung menghubungkan Gampong Canggai dan Jambak di Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, terancam ambruk akibat erosi.
Erosi ini disebabkan pengikisan aliran Sungai Krueng Meureubo yang menyasar abutment atau pangkal jembatan.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi warga dan pelajar yang bergantung pada jembatan tersebut sebagai satu-satunya akses menuju sekolah dan pusat kegiatan masyarakat.
Erosi yang terjadi perlahan di sekitar Sungai Krueng Meureubo semakin mengancam struktur jembatan gantung.
Jika dibiarkan tanpa penanganan serius, maka dikhawatirkan jembatan tersebut suatu saat akan jatuh ke dalam sungai, memutus akses vital bagi ratusan warga dan pelajar yang setiap hari menggunakan jembatan ini.
Keuchik Canggai, T Sulaiman, kepada Serambinews.com, Rabu (13/11/2024) mengatakan, kondisi erosi terjadi secara perlahan-lahan disaat musim hujan atau banjir tiba, yang menyebabkan air sungai mengikis tanah di sekitar tiang penyangga jembatan.
Baca juga: Harga TBS Sawit di Nagan Raya Tembus Rp 2.890 per Kilogram
Ia menegaskan pentingnya antisipasi dan penanganan segera untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut, meski saat ini masih dalam kondisi baik.
Tetapi ancaman erosi harus dilakukan antisipasi.
"Jika tidak ditangani, bisa-bisa jembatan ini suatu saat akan ambruk dan masyarakat, termasuk anak-anak sekolah, tidak bisa lagi mengakses fasilitas pendidikan," kata Sulaiman.
Selain jembatan gantung, kawasan sekitar juga berdampak erosi, dengan beberapa permukiman warga yang semakin dekat dengan bibir sungai.
Sulaiman pun meminta perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat agar penanganan terhadap erosi ini bisa dilakukan dengan cepat, demi menjaga akses jalan yang vital bagi masyarakat setempat.
Sementara itu, warga setempat berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk menangani masalah ini agar tidak berefek buruk ke depannya terhadap masyarakat.
Baca juga: Jumat Malam Lusa, KIP Aceh Jaya Gelar Debat Publik Cabup/Cawabup, Live di Youtube Serambi dan KIP
Jika jembatan terputus, para pelajar di wilayah tersebut akan kesulitan untuk pergi ke sekolah, karena jembatan gantung tersebut adalah satu-satunya akses yang menghubungkan mereka dengan jalan utama.
Kondisi ini dinilai penting untuk mendapatkan solusi agar dapat mencegah kerusakan lebih luas bisa dihindari dan masyarakat tidak lagi merasa terancam dengan potensi ambruknya jembatan tersebut.
Diharapkan, Pemkab Aceh Selatan dapat menanggapi masalah ini dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kerugian lebih besar ke depan. (*)