Sebelumnya uji coba juga telah dilakukan di sejumlah SD menggunakan uang pribadi Aep.
"Sekarang masih pakai uang pribadi, karena kita belum ada anggaran. Jadi, uji coba dulu, saya mencoba dulu," ujar Aep.
Ditanya soal kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan satu porsi makan seharga Rp10.000, Aep mengaku tak mempermasalahkan.
Dia berencana menggandeng pelaku usaha restoran, perusahaan, hingga UMKM warga asli Karawang untuk mensukseskan program makan siang gratis ini.
"Kita akan kumpulkan bersama, anggaran Rp10.000 mungkin dibilang cukup agak sedikit kurang."
"Tapi apapun yang menjadi kebijakan Pak Presiden, tentunya kita harus jalankan," tutur Aep.
"Saya masih punya rekan-rekan yang bisa diajak bareng-bareng."
"Misal Rp10.000 tidak ada buah dan air mineral, nanti saya akan ajak teman-teman untuk yuk kasih buahnya, kasih air mineralnya."
"Kan tidak boleh jadi berkurang, harus tetap sesuai standar gizi," ucap Aep.
Aep juga mengadakan simulasi makan bergizi gratis di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gintungkerta 1, Klari, Karawang, Senin (2/12/2024).
Total ada 301 siswa di sekolah itu diberikan makanan.
Namun seorang siswa SD menangis diberi makan siang gratis dari sekolah.
Bupati Karawang, Aep langsung memberikan makanan itu ke meja siswa di ruang kelas.
Akan tetapi siswa laki-laki kelas I SD tiba-tiba menangis saat diantarkan makanan tersebut.
Aep sempat kebingungan ketika anak itu menangis.