Kondisinya sangat lemah. Hanya matanya yang bergerak-gerak.
Dia ditemukan warga terkubur di reruntuhan bangunan.
Saat itu yang terlihat hanya bagian kepala dan tangannya.
Tidak diperoleh informasi lebih detail di mana Sofyan di temukan.
Beberapa saksi yang ditemui di Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh hanya menyebutkan di wilayah Aceh Jaya.
Mereka hanya menyebutkan Sofyan ditemukan ditumpukan reruntuhan bangunan dan sampah-sampah yang terbawa air saat para warga tengah mencari sanak saudaranya.
Tempat ditemukan Sofyan itu letaknya beberapa kilometer dari tempat tinggal Sofyan.
Menurut keterangan warga, Sofyan ditemukan pada hari ketujuh (2/1/2005). Saat ditemukan Sofyan masih bisa minum air putih.
"Saat itu kondisinya memang lemah sekali. Ia lemas. Tapi waktu kami kasih air putih, masih bisa meneguknya," ujar salah satu warga.
Warga bisa menemukan Sofyan karena saat melintas di puing-puing reruntuhan mendengar ada rintihan.
"Kami tidak mengira ada orang di reruntuhan itu. Kami dengar sayup sayup ada orang merintih. Kami cari, dia kelihatan kepala sama tangannya," tambahnya.
(Pada saat itu) kondisi Sofyan masih lemah. Ia belum bisa berkomunikasi.
Namun luka-lukanya sudah mulai mengering. (*)
(Arsip Serambi Indonesia/Serambinews.com/Agus Ramadhan)