Iran Pamer Kota Rudal yang Dijuluki 'Gunung Berapi Tidur', Bisa Meletus jika Israel Tiba

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangkalan rudal Iran di bawah tanah.

SERAMBINEWS.COM  – Di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel, Iran memamerkan kekuatan militernya dengan menunjukkan pangkalan rudal bawah tanah yang dijuluki "kota rudal."

Pada Jumat (10/1/2025), Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) merilis video yang menampilkan kunjungan dua pejabat tinggi militer, Mayjen Hossein Salami dan Brigjen Ami Ali Hajizaedeh, ke fasilitas tersebut.  

Video tersebut memperlihatkan barisan rudal balistik canggih yang tersusun rapi di dalam pangkalan bawah tanah yang dirancang untuk perlindungan dari serangan udara dan satelit mata-mata musuh. 

Dalam video itu Hajizadeh menjuluki gudang rudal itu sebagai "gunung berapi yang sedang tidur".

Menurut Tasnim, sebagian operasi militer Iran terhadap Israel pada bulan Oktober dan April lalu melibatkan pangkalan ini.

Adapun Mehr News tempo hari memperlihatkan komponen-komponen yang diduga merupakan bagian sistem pertahanan udara Khordad 15.

Khordad 15 dilaporkan mampu mendeteksi dan menargetkan hingga enam rudal dalam satu waktu.

Sistem itu juga bisa menangkis drone, rudal penjelajah, dan pesawat berawak dalam jarak hingga 200 km dengan penangkis berupa rudal Sayyad-3.

Di samping itu, Khordad 15 diklaim bisa melawan senjata dengan kemampuan antisiluman. Target antisiluman bisa diserang dalam jarak hingga 45 km.

Khordad 15 juga disebut sebagai salah satu senjata pertahanan Iran yang paling baru dan canggih.

Sementara itu, Israel sudah mengancam akan menyerang fasilitas nuklir Iran.

Tasnim menyebut satuan pertahanan di bawah Angkatan Darat dan IRGC telah dikerahkan di Fasilitas Nuklir Fordow di Provinsi Qom dan Kompleks Nuklir Khonab di Provinsi Markazi.

Iran akan menggelar latihan militer untuk menyimulasikan serangan yang dilakukan Israel di dua fasilitas nuklir itu.

Latihan militer serupa juga baru saja dilakukan oleh Angkatan Udara IRGC di Fasilitas Nukli Natanz. Latihan itu melibatkan simulasi perlindungan dari ancaman perang elektronik.

Adapun latihan pada Minggu (12/1/2025), adalah kelanjutan latihan bertajuk Eqtadar 1403 yang melibatkan rudal, radar, senjata elektronik, pertahanan udara, dan pesawat berawak dan nirawak dalam operasi menyerang dan bertahan.

Halaman
12

Berita Terkini