Berita Aceh Utara

Beralih ke Pertanian Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKN Unimal Latih Warga Buat Pupuk Organik

Penulis: Jafaruddin
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa KKN Universitas Malikussaleh menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik menggunakan bakteri F4 di Desa Buket Glumpang Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, baru-baru ini.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berbahaya bagi tanah dan lingkungan sekitar.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Mahasiswa KKN Universitas Malikussaleh menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik menggunakan bakteri F4 di Desa Buket Glumpang Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, baru-baru ini.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berbahaya bagi tanah dan lingkungan sekitar.

Hal ini sebagai bagian dari upaya, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian ramah lingkungan,

Pupuk organik yang dihasilkan melalui bakteri F4 menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau bagi para petani.

Bakteri F4 berperan penting dalam mempercepat proses penguraian bahan organik seperti daun kering, jerami, dan limbah pertanian lainnya.

Proses fermentasi tersebut menghasilkan pupuk yang kaya akan unsur hara, yang tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang.

Pelatihan ini dihadiri oleh sejumlah petani dan warga Desa Buket Glumpang yang mengikuti dengan antusias.

Mahasiswa KKN memberikan penjelasan tentang cara kerja bakteri F4, langkah-langkah pembuatan pupuk organik, serta manfaatnya bagi keberlanjutan pertanian.

Para peserta juga diajak untuk langsung terlibat dalam praktik pembuatan pupuk, mulai dari pengumpulan bahan organik, pencampuran dengan bakteri F4, hingga proses fermentasi yang menghasilkan pupuk siap pakai.

Koordinator KKN, Suryadi menekankan pentingnya kegiatan ini dalam jangka panjang bagi kesejahteraan petani.

"Pelatihan pembuatan pupuk organik ini tidak hanya memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih hemat biaya bagi petani.

Kami ingin membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan memberikan solusi yang lebih berkelanjutan bagi pertanian di desa ini," ujar Suryadi, dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Jumat (31/1/2025).

Seorang petani setempat, Sardani, juga menyampaikan harapannya setelah mengikuti pelatihan ini.

"Saya merasa senang bisa belajar membuat pupuk organik sendiri. Dengan menggunakan pupuk organik, saya harap hasil panen kami bisa lebih sehat dan berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi untuk membeli pupuk kimia," ujar Sardani, yang sudah lama mengelola lahan pertanian di desa tersebut.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Buket Glumpang, terutama petani yang berkomitmen untuk beralih ke pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Mahasiswa KKN berharap pelatihan ini dapat dilanjutkan dan diterapkan secara rutin, agar masyarakat setempat semakin terbiasa dengan pertanian yang berbasis pada keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang baik.

Dengan pengenalan pembuatan pupuk organik berbasis bakteri F4 ini, diharapkan para petani di Desa Buket Glumpang dapat meningkatkan hasil pertanian mereka, sekaligus menjaga kelestarian alam dan menciptakan sistem pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.(*)

Baca juga: Akhir Bulan Naik atau Turun? Berikut Harga Emas Antam Hari ini Tembus Rekor Terbaru 31 Januari 2025


 
 


Berita Terkini