Sehingga kebijakan dalam menangani permasalahan bisa tepat.
Sejauh ini sebut Rully, laporan awal yang diterima pihaknya akibat terjadi kesalahan komunikasi.
"Miskomunikasi. Akan turun ke puskemas untuk memastikan apa yang sesungguhnya terjadi," kata Rully.
Awalnya ada seorang keluarga membawa anaknya yang step.
Step merupakan sebutan untuk kejang demam pada anak yang disebabkan oleh kenaikan suhu tubuh yang cepat.
Anak tersebut kata Rully sudah ditangani, kondisinya pun membaik.
Akan tetapi tadi malam, pasien kembali kambuh, lalu dibawa ke Puskesmas Singkil.
Oleh tim medis yang jaga akan dilakukan tindakan pertolongan dengan memasukan obat ke anus.
Akan tetapi karena anak yang sakit merupakan perempuan.
Pihak keluarga menginginkan yang menangani tenaga medis perempuan.
Sementara petugas medis yang piket adalah laki-laki.
Lantas petugas medis meminta keluarga yang memasukan obat ke anus pasien.
Itulah pangkal persoalan yang memicu terjadinya miskomunikasi.(*)
Baca juga: Ramai Pejabat Dinkes Aceh Tamiang Mundur, DPRK Berniat RDP Kadis dan Kepala Puskesmas