Pada November 2024, serangan besar terjadi di stasiun kereta api Quetta, di mana seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya, menewaskan 30 orang.
Sebelumnya, pada Agustus 2024, penyerang meledakkan rel kereta di Balochistan, menyebabkan penghentian layanan kereta selama dua bulan, dan pada Januari 2024, bom meledak di jalur kereta di Bolan, melukai 13 orang.
Pada 11 Maret 2025, kelompok militan Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) membajak kereta Jaffar Express di Balochistan.
Serangan dimulai dengan ledakan yang merusak rel kereta, membuat kereta berhenti.
Militan kemudian menyandera lebih dari 450 penumpang, yang menyebabkan baku tembak yang menewaskan tiga orang.
Pasukan keamanan Pakistan berhasil membebaskan 155 sandera, namun beberapa penumpang dan masinis tewas dalam penyergapan tersebut.
Sebanyak 27 militan tewas dalam operasi penyelamatan.
BLA mengklaim akan menukar sandera dengan "aktivis politik Baloch" serta anggota BLA yang dipenjara.
Pemerintah Pakistan mengutuk serangan ini dan mengirim pasukan tambahan ke Balochistan, dan melanjutkan operasi penyelamatan.
Beberapa korban selamat mengungkapkan bagaimana militan menargetkan penumpang yang berasal dari luar Balochistan.
Baca juga: Harga Kelapa Kukur di Aceh Timur Tetap Stabil Selama Ramadhan
Baca juga: Alasan Kejagung Periksa Ahok Terkait Kasus Korupsi Pertamina, Dicecar 14 Pertanyaan
Baca juga: Ciptakan Metode Pembelajaran Menarik, Guru SMP di Aceh Singkil Dilatih Desain Grafis