Luar Negeri

Pembajakan Kereta di Pakistan Berakhir Tragis, 27 Sandera Tewas, Semua Pelaku Ditembak Mati

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KERETA PAKISTAN DIBAJAK- Jaffar Express kereta di Pakistan yang dibajak oleh para teroris mengakibatkan puluhan orang meninggal. Militer Pakistan mengonfirmasi sedikitnya 346 sandera berhasil dibebaskan dari kereta yang dibajak oleh pejuang separatis di provinsi Balochistan.

SERAMBINEWS.COM - Pasukan Keamanan Militer Pakistan menyelamatkan 346 sandera dari kereta penumpang yang dibajak oleh kelompok bersenjata di Provinsi Balochistan di barat daya negara itu.

Sayangnya, ada 27 sandera yang tewas dalam insiden itu.

Kereta api tersebut sedang dalam perjalanan dari Quetta, ibukota provinsi Balochistan, menuju Peshawar, ibukota provinsi Khyber Pakhtunkhwa, ketika diserang pada Selasa (11/3/2025).

Kereta yang membawa 440 penumpang itu menjadi sasaran pembajakan ketika melewati terowongan di dekat kota Sibi, sekitar 160 km (100 mil) dari Quetta.

Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), sebuah kelompok separatis yang ingin memisahkan diri dari Pakistan, meledakkan rel kereta api dan melemparkan roket ke Jaffar Express.

"Hari ini kami membebaskan sejumlah besar orang, termasuk wanita dan anak-anak. Operasi terakhir dilakukan dengan sangat hati-hati," kata juru bicara militer Ahmed Sharif Chaudhry, dikutip dari Reuters, Kamis (13/3/2025).


Akhir penyelamatan pembajakan kereta di Pakistan

Operasi penyelamatan para penumpang ini telah selesai dilakukan sepenuhnya pada Rabu (12/3/2025).

Ketua Menteri Balochistan, Sarfraz Bugti mengatakan, pasukan keamanan militer telah membunuh semua pemberontak yang terlibat.

Dikutip dari Aljazeera, Rabu, Setidaknya, ada 33 pelaku penyanderaan yang ditembak mati.

Sementara, 27 sandera dan seorang tentara paramiliter tewas dalam insiden pembajakan tersebut.

Dalam insiden ini, BLA mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kereta api Jaffar Express pada Selasa (11/3/2025).

Menteri Dalam Negeri Muda Talal Chaudhry mengatakan kepada televisi Geo, kelompok BLA mengenakan rompi bunuh diri ketika mereka duduk di antara para penumpang yang disandera, sehingga menyulitkan upaya penyelamatan.

Pihaknya telah mengirimkan ratusan tentara dan mengerahkan angkatan udara dan pasukan khusus untuk mengatasi para penyerang.

Pada tahap akhir operasi, pasukan khusus melumpuhkan para pelaku bom bunuh diri sebelum bergerak dari satu gerbong ke gerbong lainnya untuk membunuh sisa anggota kelompok BLA.

Halaman
123

Berita Terkini