Sebelumnya, kelompok tersebut siap untuk membebaskan para penumpang jika pihak berwenang setuju untuk melepaskan anggota kelompok mereka yang dipenjara.
Baca juga: 6 Orang Tewas saat Demo Minta Imran Khan Bebas di Pakistan, Demonstran dan Polisi Bentrok
Kesaksian korban yang ada dalam kereta
Dikutip dari CNN, Kamis, salah satu korban bernama Muhammad Ashraf (75) menceritakan detik-detik penyanderaan itu.
Sesaat sebelum kejadian, ia mengaku mendengar sebuah ledakan keras di daerah pegunungan hingga mengguncang semua gerbong.
“Kami tiarap di lantai begitu tembakan berat dimulai. Tak lama kemudian, orang-orang bersenjata memasuki kereta dan memeriksa identitas kami,” ungkanya.
Seorang wanita yang diselamatkan menggambarkan kekacauan yang terjadi setelah serangan itu.
Ia melarikan diri dari tembakan dan berjalan kaki selama dua jam untuk mencapai tempat yang aman.
Korban selamat Arslan Yousaf mengingat momen mengerikan saat pembajakan dimulai.
"Begitu ledakan terjadi, orang-orang bersenjata menyerbu kereta. Mereka membawa peluncur, senapan, dan senjata lainnya, dan mereka langsung mulai menembaki orang-orang," ujarnya.
Keamanan di Balochistan yang Terus Bermasalah
Balochistan, provinsi terbesar di Pakistan, telah berjuang dengan masalah keamanan selama beberapa dekade.
Wilayah ini merupakan rumah bagi beberapa kelompok bersenjata, termasuk BLA.
Sejak 2006, Pakistan dan Amerika Serikat telah melarang kelompok tersebut dan menetapkannya sebagai organisasi teroris.
Kronologi Serangan Terhadap Kereta Jaffar Express
Dikutip dari Anadolu Agency dan AFP, kelompok separatis Baloch telah beberapa kali menyerang kereta Jaffar Express dalam beberapa tahun terakhir.