Serangan dan saling tuding antara kedua negara tersebut semakin mempersulit kesepakatan gencatan senjata yang tengah berlangsung.
Ukraina dan Rusia pada prinsipnya telah menyepakati gencatan senjata terbatas pada hari Rabu lalu, setelah Presiden AS Donald Trump berbicara dengan para pemimpin negara minggu ini.
Baca juga: VIDEO Rencana Bocor, NATO Siapkan Serangan Bawah Laut terhadap Rusia
Namun demikian, ketiga pihak tampaknya memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang apa yang dicakup kesepakatan tersebut.
Pihak Gedung Putih mengatakan, energi dan infrastruktur lainnya akan termasuk dalam gencatan senjata.
Sedangkan pihak Kremlin menyatakan, perjanjian tersebut merujuk lebih sempit hanya pada infrastruktur energi.
Sementara itu Zelenskyy mengatakan, dia juga ingin rel kereta api dan pelabuhan dilindungi dari serangan.
Zelenskyy mengatakan kepada wartawan setelah melakukan komunikasi melalui telepon dengan Trump hari Rabu, bahwa pembicaraan gencatan senjata di Arab Saudi akhir pekan ini, akan berupaya untuk menyelesaikan kesepakatan tentang jenis infrastruktur apa yang akan dilindungi.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menekankan pada hari Jumat, perjanjian yang dicapai antara Trump dan Putin hanya merujuk pada fasilitas energi.
Ia juga menambahkan, militer Rusia akan memenuhi perintah Putin untuk menghentikan serangan tersebut selama 30 hari.
“Militer Rusia saat ini menahan diri dari serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina sesuai dengan kesepakatan yang dicapai antara Rusia dan Amerika Serikat,” kata Peskov.
Baca juga: Kini Sudah Jadi Kakek, Sule Ngaku Tak Menutup Kemungkinan Menikah Lagi: Cari yang Bisa Urus Gue
Baca juga: Siswa Lhokseumawe Lulus SNBP PTN Tahun 2025 Capai 641 Orang
Baca juga: Senin, Perumda Tirta Keumuning Langsa Perbaiki Bocor Pipa Utama Jalur WTP 3, Ini Lokasi Terdampak