Sempurna Pasaribu diketahui tewas terpanggang bersama tiga anggota keluarganya yakni sang istri Elfrida Ginting (48), sang anak Sudi Investi Pasaribu (12), serta sang cucu Loin Situngkir (2).
Keempat korban meninggal dunia setelah rumah yang mereka huni di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara dibakar Rudi Apri Sembiring (R) dan Yunus Syahputra Tanjung (Y).
Kepastian korban meninggal terbakar hidup-hidup terungkap dari hasil autopsi yang diungkap Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF.
Ismurizal mengungkap sejumlah fakta terkait kematian Sempurna Pasaribu dan 3 anggota keluarganya.
Pertama, keempat korban masih hidup sebelum akhirnya meninggal terbakar.
Fakta ini diperkuat dengan temuan jelaga di saluran pernafasan dan pencernaan keempat korban.
"Keempat korban masih hidup sebelum meninggal terbakar. Keempatnya menghirup material kebakaran dikuatkan dengan ditemukannya jelaga di dalam tubuh korban," kata dr Ismurizal, Senin (8/7/2024).
Kedua, keempat korban mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade 6.
Fakta ini terungkap dari hasil pemeriksaan organ dalam tubuh para korban.
Organ di dalam tubuh korban sudah keluar di beberapa bagian tubuhnya.
Ketiga, kondisi kepala keempat korban meletus dan tulang patah, yang menandakan luka korban cukup maksimal akibat terbakar.
Fakta tersebut didapat dengan tidak ditemukannya urine di tubuh korban karena tubuh jenazah sudah menyatu.
Dalam kasus ini, Polda Sumut menetapkan tiga tersangka.
Otak kasus pembakaran, Bebas Ginting ditangkap setelah menjalani pemeriksaan.
Polda Sumut mengungkap dua eksekutor membakar rumah Rico Sempurna Pasaribu cuma dibayar Rp 2 juta.