Baca juga: VIDEO Demo Tolak Hamas Hoax! Tokoh Gaza: Unjuk Rasa Tuntut Stop Agresi Israel Bukan Protes Pejuang
Netanyahu: Protes Gaza Bukti Kebijakan Israel Berhasil
Lebih lanjut, Netanyahu menanggapi protes ini dengan menyatakan bahwa kebijakan Israel terhadap Hamas terbukti efektif.
Dalam debat di Knesset, Netanyahu mengatakan bahwa warga Gaza mulai menyadari bahwa Hamas adalah sumber masalah mereka.
Dikutip dari JNS, ia menegaskan bahwa Israel akan terus berperang hingga semua sandera dikembalikan dan Hamas dihancurkan.
Netanyahu juga menyebut bahwa sejak perang dimulai pada Oktober 2023, Israel telah menewaskan puluhan ribu pejuang Hamas dan menghancurkan infrastruktur kelompok tersebut.
Ia memperingatkan bahwa jika Hamas terus menahan sandera, Israel akan merebut lebih banyak wilayah di Gaza.
Israel Lanjutkan Serangan, Hamas Tolak Perpanjangan Gencatan Senjata
Perang kembali berkobar pada 18 Maret 2025 setelah gencatan senjata yang ditengahi AS, Mesir, dan Qatar gagal diperpanjang.
Israel menuduh Hamas enggan membebaskan sandera, sementara Hamas menuduh Israel menghambat negosiasi.
Menurut laporan The Washington Post, pemerintah Israel sedang mempertimbangkan operasi darat besar di Gaza, yang bisa mencakup pendudukan militer selama berbulan-bulan.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa jika Hamas tidak membebaskan sandera, Israel akan merebut lebih banyak wilayah Gaza dan memperluas zona keamanan untuk melindungi warga Israel.
Upaya Mediasi AS
Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, saat ini berupaya memperpanjang gencatan senjata di Gaza hingga periode Paskah dan Ramadan.
Rencana tersebut mencakup pembebasan 11 sandera hidup dan setengah dari jenazah yang masih ditahan Hamas.
Israel mendukung garis besar usulan tersebut, tetapi Hamas belum memberikan tanggapan positif.