Ia lebih memilih untuk memperpanjang tahap pertama gencatan senjata agar lebih banyak sandera dapat dibebaskan, sambil tetap melanjutkan operasi militer.
Baca juga: Mahkamah Agung Israel Tolak Bantuan Masuk Gaza, Hukum Perang tak Berlaku bagi Zionis
Kritik terhadap Kebijakan Pemerintah
Pengkritik Netanyahu berargumen bahwa peningkatan operasi militer justru dapat membahayakan nyawa sandera yang masih hidup.
Mereka juga mempertanyakan efektivitas serangan terbaru Israel dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Selama gencatan senjata antara Januari hingga Maret, Hamas telah membebaskan 30 sandera, yang terdiri dari 20 warga sipil Israel, 5 tentara, dan 5 warga negara Israel, serta menyerahkan jasad delapan warga Israel yang meninggal.
Baca juga: Kronologi Zul Iqbal Aniaya Balita Anak Kekasihnya hingga Tewas di Medan, Organ dalam Korban Rusak
Baca juga: Dosen UIN Dr Syahminan Jadi Khatib Shalat Idul Fitri di Masjid Giok Nagan Raya
Baca juga: Prof Syahrizal Abbas di Masjid Taqwa Lhong Raya, Ini Daftar Khatib Shalat Ied di Banda Aceh Besok