Dr YULIZAR M Ed, Praktisi Pendidikan Aceh, melaporkan dari Trumon, Aceh Selatan
KAMIS, 4 April 2025 bertepatan dengan empat hari raya Idulfitri 1446 Hijriah, saya bersama sejumlah teman menyusuri Kemukiman Buloh Seuma, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan. Buloh Seuma ini dulunya termasuk daerah paling terpencil di Aceh Selatan dan untuk mencapainya kita harus mengarungi lautan.
Akan tetapi, saat ini kondisinya sudah berbeda. Dari jalur darat pun sudah bisa diakses, baik dari Tapaktuuan sebagai ibu kota Aceh Selatan, maupun dari Kabupaten Aceh Singkil.
Teman-teman saya berkunjung ke Buloh Seuma kali ini terdiri atas Anggota Komisi VI DPRA, M Iqbal SKom, Anggota Komisi IV DPRK Aceh Selatan, Maiyatun SKM, Anggota DPRK Aceh Selatan dari Dapil 6, Mauridi SE.
Ikut juga Dr Fajriani MEd, akademisi Universitas Syiah Kuala (USK), Ketua Lembaga Dewan Dakwah Indonesia Kabupaten Aceh Selatan, Ustaz Maryada SPdI MA, Pimpinan Redaksi thejurnal.Id, Baihaki SPd, dan beberapa orang lainnya.
Kami sangat bersyukur karena jalan dari Keude Trumon sebagai ibu kota kecamatan ke Buloh Seuma sudah bisa dilewati melalui jalan darat, bahkan hingga ke Kuala Baru di Kabupaten Aceh Singkil.
Baca juga: Jembatan Buloh Seuma - Kuala Baru Putus, Anggota DPRA : Dinas PUPR Jangan Tutup Mata
Sejak ruas jalan ini tembus, mobil-mobil dari kawasan barat dan selatan Aceh (Barsela) sudah lulu lalang melintasi kawasan Buloh Seuma menuju Singkil hingga ke Rimo, lalu ke Lipat Kajang menuju Barus Sumatera Utara. Bahlam bisa langsung ke Bukit Tinggi dan Padang di Sumatera Barat.
Saat dalam perjalanan dari Keude Trumon yang berjarak 43 km menuju Buloh Seuma, di sebelah kanan terlihat hamparan laut luas dan deru ombak di pinggir pantai.
Di sebelah kiri jalan terhampr perkebunan kelapa sawit milik warga setempat dan banyak juga pemiliknya dari warga luar Kecamatan Trumon.
Selanjutnya, kami melintasi rawa-rawa dan hutan yang lebat. Di hutan lebat Buloh Seuma ini dihasilkan banyak madu alami yang harga jualnya tinggi, tercatat sebagai salah satu sumber ekonomi masyarakat setempat. Mereka menjualnya ke luar daerah, bahlan ke luar Aceh.
Reses Anggota DPRA
Beberapa waktu lalu, Anggota Komisi VI Dewan Perwaklan Rakyat Aceh (DPRA), M Iqbal yang salah satunya membidangi pendidikan, melakukan kunjungan saat reses ke Buloh Seuma. Beliau mendengarkan langsung aspirasi masyarakat di pelosok sana. Salah satunya tentang perlunya SMA di Buloh Seuma.
Kepala Gampong Kuta Padang, Abdul Manaf menjelaskan, di Kemukiman Buloh Seuma terdapat tiga gampong (desa) yang terdiri atas Gampong Teungoh, Kuta Padang, dan Raket.
Tiga gampong ini memiliki 410 kepala keluarga (KK) dan dihuni oleh 1.100 jiwa. Mata pencaharian penduduknya mayoritas sebagai petani, pekebun, nelayan, dan sampingannya adalah pencari madu lebah.
Abdul Manaf, mewakili tokoh masyarakat dan pemuda Buloh Seuma, mengharapkan kepada Anggota DPRA agar menyuarakan kepada Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh supaya dibuka sebuah SMA di Buloh Seuma.