Akibat putusnya jembatan yang lebar dan panjang sekitar 3x5 meter di Abdya itu, membuat warga yang ditinggal di seberang sungai dan petani yang menggunakan jembatan itu untuk akses ke sawah sulit.
Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Petani Desa Blang Padang, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) keluhkan kondisi jembatan yang sudah lama putus.
Putusnya jembatan yang hingga kini belum diperbaiki itu akibat ditabrak kayu besar saat terjadinya banjir.
Akibat putusnya jembatan yang lebar dan panjang sekitar 3x5 meter di Abdya itu, membuat warga yang ditinggal di seberang sungai dan petani yang menggunakan jembatan itu untuk akses ke sawah sulit.
Pasalnya mereka harus menggunakan jalan lain.
“Kurang lebih hampir lima tahun jembatan ini putus karena ditabrak kayu besar saat banjir.
Selama ini warga kita yang tinggal diseberang sungai dan petani yang ingin ke sawah harus menggunakan jalan depan masjid,” kata Keuchik Desa Blang Padang, Marta, kepada Serambinews.com, Minggu (20/4/2025).
Baca juga: VIDEO Ingin Selamatkan Teman, Terowongan Hamas Jadi Kuburan Tentara Israel
Kondisi jembatan itu, jelas Marta, memang tidak bisa dilalui lagi, apalagi menggunakan kendaraan roda dua. “Kondisinya rusak parah, memang tidak bisa dilalui lagi,” ujarnya.
Akibatnya, jelas Marta, masyarakat terutama petani harus menggunakan akses jalan lain untuk mengeluarkan hasil panen padi mereka.
“Kalau sebelumnya mudah, tinggal mundurkan mobil di jembatan itu, hasil panen langsung diangkut. Sekarang petani harus langsir dulu hasil panennya. Tentu ini memakan waktu dan tenaga,” sebutnya.
Ia berharap kondisi ini mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga masyarkat dan petani yang mengakses jembatan tersebut lebih mudah.
“Semoga jembatan ini bisa segera diperbaiki untuk memudahkan masyarakat dan petani,” harapnya. (*)