Khusus untuk peminjaman buku, prosesnya sangat cepat. Mahasiswa hanya perlu memilih buku yang telah diberikan barcode, membawanya ke tempat peminjaman, menyerahkan kartu tanda mahasiswa, dan bisa membawa pulang buku tersebut. Waktu peminjamannya dibatasi selama seminggu. Jika terlambat mengembalikannya, akan dikenakan denda Rp500 per hari.
Mahasiswa dari instansi lain pun bisa memanfaatkan fasilitas perpustakaan UBBG. Baik untuk membaca koleksi buku, meminjam buku untuk referensi, maupun mencari inspirasi menulis skripsi sambil membaca skripsi yang dipajang di lantai 2 perpustakaan, dengan catatan memiliki kartu perpustakaan. Mereka hanya perlu membayar administrasi sejumlah Rp50.000.
Para pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam perpustakaan, kecuali air mineral. Hal itu sengaja diberlakukan agar zat asam yang terkandung di dalam minuman berwarna atau makanan tidak mempercepat kerusakan buku. Namun, itu sudah menjadi peraturan umum di hampir semua perpustakaan di lembaga pendidikan, bahkan di perpustakaan wilayah.
Perpustakaan UBBG sudah memiliki SOP yang jelas terkait berbagai aspek pelayanan, seperti peminjaman, pengembalian, dan pengusulan buku. Prosedur peminjaman yang cepat, aturan denda keterlambatan, serta pengelolaan bahan bacaan yang melibatkan usulan buku dari prodi dan pengadaan buku, menggambarkan bahwa perpustakaan menjalankan SOP yang terstruktur. Namun, ada beberapa area yang masih dapat diperbaiki, seperti pengelolaan jaringan yang lebih stabil dan peningkatan jumlah kursi untuk kenyamanan pengunjung.
Perpustakaan ikut menjadi faktor penentu tinggi atau rendahnya indeks literasi di lingkungan pendidikan, terutama perguruan tinggi. Mahasiswa harus banyak membaca agar wawasannya semakin luas, dengan begitu pikirannya akan lebih terbuka. Pandai beretorika pun disebabkan oleh banyak membaca hingga kaya akan kosakata.
Maka, agar pengunjung perpustakaan semakin banyak, perlu ada upaya untuk meningkatkan kualitas layanan, ada beberapa langkah perbaikan perlu dilakukan. Pertama, perbaikan fasilitas teknologi seperti peningkatan kualitas jaringan internet dan penambahan komputer dengan koneksi yang stabil akan mendukung aksesibilitas informasi yang lebih lancar.
Selain itu, penambahan jumlah kursi dan ruang baca akan mengakomodasi lebih banyak pengunjung, terutama pada jam-jam sibuk.
Perpustakaan juga bisa memperkaya program pelatihan atau workshop tentang kepenulisan, seperti literasi informasi, penggunaan perpustakaan digital, atau mendatangkan penulis Aceh untuk meningkatkan wawasan pengunjung. Tentunya masih ada banyak sekali inovasi baru perlu dipikirkan bersama untuk dikembangkan agar mahasiswa senang mengunjungi perpustakaan.