Bukan itu saja, mahasiswa administrasi bisnis tersebut, Muhammad
berhasil menembus top 10 wilayah 1 Sumatera-Kalimantan ajang KDMI dan berlanjut breaking novice nasional di Universitas Ciputra Surabaya pada tahun 2024.

Ia pernah ikut serta dalam Penulisan Ilmiah Temu Administrator Muda Indonesia (ADMI) di Universitas Gadjah Mada, setelah penyelesaian program sebelumnya kemudian dia juga terpilih
ikut program magang student Independen Bersertifikat (MSIB) di Kantor Gubernur Aceh tahun.

Muhammad Sejahtera menambahkan, beberapa waktu lalu ikut lomba baca Bireuen periode 2025-2026 diikuti 38 peserta.

“Kompetisinya panjang mulai dari tes tulis, presentasi. Saat semifinal tinggal 15 orang,” ujarnya.

Tahap berdebar jantung katanya menunggu pengukuhan dan
akhirnya ia terpilihnya sebagai duta baca Bireuen tahun ini.

“Alhamdulillah saya berhasil lagi menjadi duta baca Bireuen, ini semua berkat dukungan orang tua,  rekan-rekan semua, para dosen dan juga lainnya,” ujarnya.

Menjawab Serambinews.com keinginannya, Muhammad Sejahtera mengatakan, ia bertekad untuk mengubah wajah literasi di daerahnya.

"Harapan saya adalah untuk meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang menyenangkan dan bermanfaat," ungkapnya dengan semangat.

Sebagai duta baca, ia berencana menggelar berbagai kegiatan literasi,
termasuk seminar, workshop, dan lomba membaca, untuk menginspirasi masyarakat agar lebih mencintai buku.

Ia percaya bahwa membaca adalah kunci untuk membuka wawasan dan meningkatkan pengetahuan.

Saat ini katanya, ia sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti debat ilmiah 2025 di Universitas Malikussaleh (Unimal) dan berharap dapat meraih juara.

"Semoga saya bisa ikut KDMI 2025 di tingkat nasional lagi," tambahnya.  

Dengan dedikasi dan semangat juang yang tinggi, Muhammad
Sejahtera bukan hanya menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Aceh. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan komitmen, tidak ada yang tidak mungkin.

Muhammad salah satu contoh nyata bahwa generasi muda dapat berkontribusi besar dalam dunia pendidikan dan literasi. (*)