Sejarah Aceh

Mengenang 26 Tahun Tragedi Simpang KKA: Luka Mendalam Sejarah Konflik Aceh

Penulis: Sri Anggun Oktaviana
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kliping koran Harian Serambi Indonesia edisi Selasa 4 Mei 1999.

Dalam suasana itu, seorang anggota Denrudal, Letda Art Koridon, mengalami luka pada mulut dan giginya copot akibat dilempari massa.

Danrem memastikan, akibat peristiwa tersebut hingga tadi malam tercatat 19 orang meninggal dan 81 orang mengalami luka-luka.

"Korban yang meninggal dan terluka dievakuasi ke tiga rumah sakit; RS PIM, RSU Arun dan RSU Lhokseumawe,” katanya.

Namun, dalam penjelasannya melalui kapenrem, Danrem tidak menyebutkan secara rinci penyebab korban tersebut meninggal dan terluka.

Namun, masyarakat yang menyaksikan peristiwa itu pasti kan, seluruh korban jatuh akibat "siraman" peluru senjata yang dilepaskan aparat keamanan.

Menjawab Serambi, mengenai asal mula tembakan yang, menurut versi TPF Aceh Utara) mengakibatkan 23 orang tewas dan 95 luka-luka tertembak, Kapenrem tidak dapat memastikannya.

Sebab, pada awalnya aparat melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menenangkan dari arah massa muncul lemparan batu ke arah petugas.

"Namun, tiba-tiba ada tembakan yang mengenai massa. Kami belum dapat memastikan dari mana awal penembakan itu," ungkapnya.

Berkaitan dengan peristiwa itu, Danrem mengimbau kepada segenap lapisan masyarakat agar tidak terpancing ulah provokator yang ingin melihat Aceh kacau dan kemudian memanfaatkan situasi itu untuk kepentingan pribadi dan kelompok nya sendiri dengan menjerumuskan masyarakat ke jurang kehancuran dan saling curiga-mencurigai.(tim)

AGAM : Sebut Tak Ada Kontak Senjata

Serambi – Lhokseumawe

Pihak Penerangan Angkatan Aceh Merdeka (AGAM) kemarin segera mengklarifikasi “Insiden Paloh Lada” yang menimbulkan banyak korban jiwa.

AGAM mengatakan dalam peristiwa itu tidak terjadi kontak senjata serta tak ada anggota AGAM yang terlibat.

Kepada Serambi pada malam usai peristiwa itu terjadi (3/5/1999), pihak AGAM menjelaskan, tragedi berdarah di Desa Paloh Lada, persis di Simpang KKA Lhokseumawe, merupakan “Pekerjaan provokator yang ingin mengacaukan Aceh, lalu mereka membawa nama Aceh Merdeka.”

“Dan dalam aksi itu terlihat banyak ibu rumah tangga dan warga yang tani yang tumplek ke lokasi kejadian.”

AGAM mengaku menurunkan beberapa anggotanya ke lokasi.

“Hasil pantauan kami, ternyata tidak terjadi kontak senjata.”

Halaman
1234

Berita Terkini