Otomotif

Eropa Ragu-ragu! Revolusi Mobil Listrik Tak Semulus yang Dibayangkan

Penulis: Sri Anggun Oktaviana
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Illustrasi mobil listrik (Sumber: xiamiui.net)

Volkswagen tetap optimistis dan berencana meluncurkan model EV murah seharga 20.000 euro pada tahun 2027.

Tapi itu mungkin belum cukup untuk membendung arus dari pesaing China.

Baca juga: 12 Kloter Jamaah Haji Embarkasi Aceh Siap Diberangkatkan, Ini Jadwal Lengkap dan Daftar Daerahnya!

Uni Eropa Coba Kendurkan Regulasi

Sebagai tanggapan terhadap semua tekanan ini, Uni Eropa pada bulan Maret mengusulkan kelonggaran tambahan.

 Di antaranya adalah memberi waktu tiga tahun, bukan satu, untuk memenuhi target emisi karbon antara 2025 hingga 2027.

Pendanaan tambahan untuk industri baterai juga sedang digulirkan.

“Kita tidak bisa membiarkan kendaraan listrik menjadi lebih mahal,” ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. “Namun, kita juga tidak boleh menciptakan ketergantungan baru.”

Pertarungan antara idealisme iklim dan realitas ekonomi kini memuncak di Eropa.

Target tahun 2035 bisa jadi merupakan puncak dari pertarungan ini.

Apakah Eropa tetap menjadi pelopor dalam transisi energi bersih atau justru mundur dari ambisi besarnya masih menjadi pertanyaan besar.

Yang jelas, transisi ini bukan sekadar soal mobil tetapi juga soal masa depan industri, lapangan kerja, dan kemandirian teknologi di tengah dunia yang terus berubah.

 

Baca juga: Demi Bawa Pulang Rp9.600 Triliun dari Saudi, Trump Cabut Sanksi Suriah dan Ajak Iran Damai?


(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Berita Terkini