Otomotif

Eropa Ragu-ragu! Revolusi Mobil Listrik Tak Semulus yang Dibayangkan

Penulis: Sri Anggun Oktaviana
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Illustrasi mobil listrik (Sumber: xiamiui.net)

Harga rata-rata mobil listrik di Eropa kini menyentuh 46.000 euro (sekitar Rp820 juta).

Ini menjadi penghalang besar bagi adopsi massal kendaraan listrik oleh konsumen.

Baca juga: Cuma Jalan Kaki 9.000 Langkah, Risiko Kanker Turun Drastis 26 Persen! Ini Penjelasan Ilmiahnya

Tekanan Politik dan Ancaman "Tarif Trump"

Masalah tidak berhenti di situ. Dunia politik Eropa kini mulai mempersoalkan kembali target 2035.

Partai-partai kanan tengah dan kanan jauh menuduh kebijakan itu sebagai bentuk "kegilaan ideologis" yang merusak industri, mengancam lapangan kerja, dan meningkatkan ketergantungan terhadap China.

“Kita perlu fleksibilitas pada target 2035,” kata Jens Gieseke, anggota Parlemen Eropa dari Partai Rakyat Eropa. “Kita tidak ingin mematikan industri ini.”

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni bahkan menyebut target tersebut sebagai “contoh dari kegilaan” yang harus diperbaiki.

 Ia menegaskan akan mendorong revisi kebijakan agar lebih realistis.

Situasi diperparah oleh keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap mobil impor, termasuk dari Eropa, sebagai bagian dari strategi proteksionisnya.

Langkah ini menambah beban industri otomotif Eropa yang sudah terluka.

Revisi Kebijakan Mulai Dipertimbangkan

Kekhawatiran akan gagal mencapai target 2035 membuat Uni Eropa membuka opsi untuk revisi.

 Salah satu kemungkinan adalah memperbolehkan penjualan mobil hibrida plug-in setelah 2035, yang berarti memperpanjang era mesin pembakaran.

“Risiko bahwa target akan dilonggarkan sangat besar,” ujar Julia Poliscanova, Direktur Senior Transport & Environment, sebuah organisasi lingkungan yang berbasis di Brussels.

Meski begitu, Komisioner Iklim UE, Wopke Hoekstra, bersikeras tetap mendukung target.

Namun tekanan dari parlemen yang kini lebih condong ke kanan membuat masa depan aturan ini tidak pasti.

Baca juga: Kentang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan dan Cegah Diabetes, Asal Dimasak dengan Cara Ini

“Kita Seperti Nokia saat iPhone Dirilis”

Beberapa anggota parlemen Eropa masih teguh pada tujuan awal.

Halaman
1234

Berita Terkini