“Total lima kabupaten/kota akan mengikuti Festival Bahasa itu tingkat provinsi.
Selain itu, akan ada peserta dari daerah berbahasa Gayo yang kini memasuki tahun ketiga, yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues,” tambah Helmi.
Pemateri dalam bimtek ini sejumlah guru dari Bireuen yang dikenal sebagai maestro bahasa Aceh dan memiliki kemampuan tinggi dalam penyampaian materi berbahasa Aceh.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Drs Umar Solikhan, MHum, menyampaikan bahwa program revitalisasi bahasa daerah sangat penting dilakukan.
Dari 718 bahasa daerah di Indonesia, sebagian besar saat ini dalam kondisi kritis dan terancam punah.
Baca juga: Setelah Lolos Seleksi, 23 Atlet Futsal Aceh Utara Diwajibkan Buat Video Latihan Fisik Mandiri
“Saat ini banyak penutur jati yang tidak lagi menggunakan bahasa daerah dan tidak mewariskannya kepada generasi berikutnya.
Ini berpotensi menghilangkan khazanah budaya, pemikiran, dan pengetahuan lokal,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Disdikbud Bireuen, Dr Muslim, MSi. Ia menekankan pentingnya menjaga dan memelihara bahasa Aceh agar tetap dikenal dan dikuasai oleh generasi penerus. (*)