Harga Emas di Banda Aceh Terpantau Stagnan, Berikut Rincian Harga per Mayam, 27 Mei 2025
SERAMBINEWS.COM-Harga emas di Banda Aceh stagnan pada Selasa (27/5/2025).
Pada hari ini, harga emas dibandrol Rp 5.660.000 per mayam, belum termasuk ongkos pembuatan.
Adapun ongkos pembuatan berkisar Rp 100 Ribu hingga Rp 200 ribu, atau tergantung kerumitannya
Harga ini sama pada sehari sebelumnya yaitu Senin (26/5/2025) yang juga berada diangka Rp 5.660.000 per mayam.
Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram resmi toko emas di Banda Aceh, @bina.nusa, yang dikenal rutin membagikan update harga emas setiap harinya.
Baca juga: Harga Emas Melesat! Dolar Terpukul, Utang AS Membengkak!
Sedangkan untuk harga emas antam hari ini terpantau turun pada Selasa (27/5/2025).
Untuk emas batangan Antam, harga 1 gram kini dibanderol sebesar Rp 1.987.000.
Sementara itu, emas pecahan 0,5 gram dijual seharga Rp 1.046.000, dan untuk pecahan 2 gram, harganya dipatok di angka Rp 3.911.000.
Penurunan harga juga terjadi pada emas batangan Galeri 24. Emas dengan berat 1 gram saat ini dijual dengan harga Rp 1.914.000.
Untuk pecahan 0,5 gram, dibanderol Rp 1.004.000, sedangkan emas 2 gram dijual seharga Rp 3.771.000.
Penurunan harga ini menjadi perhatian bagi investor maupun masyarakat yang sedang mempertimbangkan pembelian emas sebagai aset lindung nilai.
Jika tren ini berlanjut, bisa menjadi peluang untuk membeli di harga yang lebih rendah.
Baca juga: Trump Murka! Sebut Putin Benar-benar Gila dan Kritik Keras Zelenskiy
Harga emas Antam pada Selasa 27 Mei 2025:
- 0.5 gram: Rp 1.046.000
- 1 gram: Rp 1.987.000
- 2 gram: Rp 3.911.000
- 3 gram: Rp 9.698.000
- 5 gram: Rp 19.339.000
- 10 gram: Rp 48.218.000
- 25 gram: Rp 96.354.000
- 50 gram: Rp 192.626.000
- 100 gram: Rp 481.291.000
- 250 gram: Rp 962.364.000
- 500 gram: Rp 1.924.686.000
Baca juga: Harga Emas Tergelincir Setelah Trump Ubah Haluan! Perang Dagang Ditunda, Gejolak Masih Mengintai!
Harga Emas Dunia Naik
Harga emas dunia mendekati posisi tertingginya dalam dua minggu pada hari Selasa (27/5/2025).
Hal ini didorong oleh pelemahan dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kondisi fiskal Amerika Serikat.
Investor kini menanti data ekonomi lebih lanjut untuk mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai arah suku bunga The Fed ke depan.
Dilansir dari kantor berita Reuters (27/5/2025), pada pukul 02.28 GMT, harga emas di pasar spot tercatat di level 3.339,99 dolar AS per ons.
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS justru turun tipis sebesar 0,8 persen menjadi 3.339,80 dolar AS per ons. Perdagangan di pasar AS dan London pada hari Senin sempat tutup karena hari libur nasional.
Menurut Kelvin Wong, analis pasar senior wilayah Asia Pasifik dari OANDA, saat ini pasar sedang dalam fase konsolidasi atau penyesuaian harga.
Baca juga: 367 Rudal dan Drone Menghujani Ukraina! Zelenskiy Teriak, Trump Ledakkan Emosi pada Putin!
“Saat ini, kita melihat adanya konsolidasi harga emas. Pasar sedang beristirahat dan menunggu katalis berikutnya,” ujar Wong.
Namun, ia menambahkan bahwa kekhawatiran pasar terhadap pelebaran defisit anggaran AS ikut memberikan dukungan terhadap harga emas dan sekaligus melemahkan posisi dolar.
Indeks dolar AS (DXY) tercatat turun 0,3 persen, mendekati level terendah dalam satu bulan terakhir terhadap mata uang utama lainnya.
Melemahnya dolar membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli dari luar negeri, sehingga meningkatkan permintaan terhadap logam mulia ini.
Salah satu faktor yang menekan dolar adalah kabar dari Dewan Perwakilan Rakyat AS yang baru saja meloloskan versi baru dari RUU pemotongan pajak peninggalan era Trump.
RUU ini diperkirakan akan menambah beban utang pemerintah federal sebesar 3,8 triliun dolar AS dalam sepuluh tahun ke depan.
Saat ini, total utang AS telah mencapai angka 36,2 triliun dolar AS, menurut data dari Kantor Anggaran Kongres.
Baca juga: Trump Mengamuk! Ancam Tarif 50 Persen untuk Uni Eropa & 25 Persen untuk iPhone Impor!
Di sisi lain, Presiden Donald Trump baru-baru ini menarik kembali ancamannya untuk mengenakan tarif sebesar 50 persen terhadap barang impor dari Uni Eropa bulan depan.
Sebagai gantinya, ia memberi tenggat waktu hingga 9 Juli untuk melanjutkan negosiasi dagang dengan blok Eropa yang beranggotakan 27 negara itu.
Perhatian para investor minggu ini juga tertuju pada pidato sejumlah pejabat penting Federal Reserve (bank sentral AS), serta rilis data ekonomi utama yaitu indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti pada hari Jumat.
Data ini penting karena menjadi acuan utama The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga.
Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga pada bulan September mendatang.
Hal ini menjadi sentimen positif bagi emas, karena suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca juga: Donald Trump Perintahkan Tutup Pintu Harvard untuk Mahasiswa Internasional, Apa Dampak bagi Kampus?
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)