Kesehatan

Kisah Tragis Anak Korban Inses, dr Boyke: Semua Berawal dari Kurangnya Edukasi Seksual Sejak Dini

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seksolog dr Boyke saat menjelaskan bahaya inses di kanal YouTube Taulany TV,dikutip Serambinews.com, Senin (16/6/2025).

SERAMBINEWS.COM - Seksolog ternama dr Boyke Dian Nugraha membagikan cerita mengerikan tentang seorang anak perempuan yang menjadi korban inses ayah kandungnya sendiri, dalam podcast Taulany TV bersama Andre Taulany.

Dr Boyke menegaskan bahwa semua itu bermula dari kurangnya edukasi seksual sejak dini, minimnya pemahaman soal batasan tubuh, serta hilangnya peran pengawasan orang tua dalam kehidupan anak-anak.

“Saya pernah dapat kasus dari daerah Sumatera. Anaknya perempuan, dia mau menikah, tapi ternyata sebelum itu dia sudah pernah berhubungan intim dengan ayah kandungnya sendiri,” ungkap dr Boyke dalam podcast tersebut dikutip Serambinews.com, Senin (16/6/2025).

Menurut keterangan sang anak, hubungan tersebut terjadi karena sang ibu sudah mengalami menopause dan tidak lagi melayani kebutuhan seksual suaminya.

Dalam kondisi takut menolak sang ayah dan tidak tahu harus bicara kepada siapa, si anak akhirnya menjadi korban berulang.

“Dia takut nolak, takut juga cerita ke calon suaminya. Akhirnya hubungan itu terus terjadi,” jelasnya.

Baca juga: Jadi Ani Ani Ternyata Ada Kursusnya! Dr Boyke Ungkap Trik Jadi Perempuan Idaman Pria Zaman Sekarang

Inses Bisa Terjadi di Mana Saja, Termasuk Rumah Sendiri

Dr Boyke menyebut bahwa inses bisa terjadi antara ayah-anak, ibu-anak, kakak-adik kandung, hingga paman dan keponakan.

Faktor pemicunya bukan hanya nafsu, tapi juga karena tidak adanya batasan fisik yang jelas dalam rumah serta tidak adanya pemisahan ruang tidur.

“Yang penting itu ada hubungan darah. Kalau semua tinggal serumah, orang tuanya kerja, anak-anak tinggal sendiri, ini rawan,” jelasnya.

Kasus inses bukan satu-satunya akibat dari kurangnya edukasi seksual.

Dr Boyke juga menyoroti satu kasus lain, yakni seorang anak laki-laki yang tidak mau menikah karena memiliki trauma mendalam setelah menyaksikan langsung aktivitas seksual orang tuanya semasa kecil.

“Anak ini sampai umur lima tahun tidur di kamar orang tuanya. Dia lihat ibunya sering teriak-teriak tiap malam, dikiranya ibunya kesakitan. Padahal itu teriakan karena enak. Trauma itu yang terus kebawa sampai dewasa,” tuturnya.

Baca juga: dr Boyke: Usia 40 Lampu Merah untuk Melahirkan, Kapan Waktu Terbaik Menikah untuk Pria dan Wanita?

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa anak seharusnya sudah mulai dipisah tempat tidurnya dari orang tua sejak usia dua tahun.

Selain trauma psikologis, inses juga membawa risiko medis yang tinggi.

Menurut dr Boyke, anak yang lahir dari hubungan sedarah berisiko mengalami cacat fisik dan mental akibat bertemunya gen-gen lemah dari kedua orang tua yang masih satu garis keturunan.

Halaman
123

Berita Terkini