Viral & Dijuluki Pahlawan oleh Netizen Brazil,Ternyata Agam Rinjani Bukan Pertama Evakuasi Jasad WNA

Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agam Rinjani (kiri) menjadi viral usai menjadi salah satu tim evakuasi jenazah Juliana Marins yang jatuh ke jurang 600 meter di Gunung Rinjani, Kamis (26/6/2025).

Berhasil Dievakuasi

POTRET JULIANA : Juliana (Kiri) Proses evakuasi pendaki wanita asal Brasil yang jatuh saat mendaki gunung Rinjani, Senin (23/6/2025) (Kanan) (Dok. Humas Kantor SAR Mataram/kolase)

Nahas, Juliana dinyatakan tewas dan jasadnya ditemukan sejauh 500 meter dari lokasi titik awal jatuh pada Selasa (24/6/2025) sore.

Lalu, evakuasi terhadap jasad Juliana pun sempat mengalami kendala karena faktor cuaca.

Tim SAR gabungan mengatakan saat proses evakuasi akan dilakukan, cuaca mendung hingga hujan ringan mengguyur wilayah Sembalun.

Akhirnya pada Rabu (25/6/2025) siang sekitar pukul 13.51 WITA jasad Juliana berhasil dievakuasi.

Setelah itu, jasad korban langsung dibawa ke Posko Sembalun untuk diteruskan ke RS Bhayangkara Polda NTB.

"Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi Juliana De Sauza Pereira Marins (27), pendaki asal Brasil yang dilaporkan jatuh di tebing Cemara Nunggal, Gunung Rinjani, pada Sabtu 21 Juni 2025."

"Juliana ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di dasar jurang dan saat ini sedang ditandu menuju Posko Sembalun. Selanjutnya evakuasi udara ke RS Bhayangkara Polda NTB telah disiapkan," demikian keterangan yang dikutip dari akun Instagram @brimobntb_.

Sementara, dalam video yang diunggah, tampak jasad Juliana berhasil dievakuasi setelah kantong jenazah yang dikaitkan dengan tali bisa ditarik ke puncak Gunung Rinjani oleh anggota tim SAR gabungan.

Jenazah Juliana Diminta Keluarga untuk Diautopsi

Meski Juliana sudah dipastikan meninggal dunia karena terjatuh, jenazahnya tetap diautopsi.

Adapun hal tersebut merupakan permintaan dari keluarga Juliana.

Wakil Gubenur Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri, mengungkapkan alasan keluarga ingin dilakukan autopsi karena ingin mengetahui waktu pasti meninggalnya Juliana.

"Pihak keluarga mau tahu proses kematian karena apa. Mereka hanya ingin tahu kapan kematiannya," tuturnya saat konferensi pers, Kamis (26/6/2025), dikutip dari Tribun Lombok.

Sosok yang akrab disapa Dinda itu mengatakan autopsi akan dilakukan di Bali dan bukannya di RS Bhayangkara Mataram karena di saat yang bersamaan, dokter forensik tengah melakukan perjalanan dinas ke luar daerah.

"Saat ini dokter autopsi ada di luar. Hanya ada satu di NTB, sehingga kita mencari opsi terdekat ke Denpasar," katanya.

Dinda menuturkan seluruh pembiayaan untuk pemulangan jenazah Juliana ke Brasil akan ditanggung oleh Pemprov NTB bersama dengan stakeholder terkait sebagai wujud tanggung jawab terhadap wisatawan asing.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Pertama, Agam Rinjani Ternyata Pernah Evakuasi WNA Malaysia Jatuh di Jurang Rinjani Mei Lalu, 

Baca juga: Ahli Geologi Brasil Kritik Proses Evakuasi Juliana di Gunung Rinjani: Saya Melihat Ini Amatirisme

Berita Terkini