Konflik Palestina vs Israel

48 Perusahaan Diduga Bantu Israel dalam Perang Genosida di Gaza, Ada Amazon hingga Microsoft

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi warga Gaza antri bantuan makanan.

SERAMBINEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan mengejutkan terkait dugaan keterlibatan puluhan perusahaan global dan domestik dalam genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Laporan tersebut disusun oleh Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Francesca Albanese, dan akan disampaikan dalam konferensi pers di Jenewa pada Kamis, 3 Juli 2025.

Dalam dokumen tersebut, Albanese mengungkapkan bahwa sebanyak 48 perusahaan teridentifikasi telah memberikan dukungan langsung atau tidak langsung terhadap operasi militer Israel di Gaza, yang diklaim telah menyebabkan krisis kemanusiaan besar-besaran dan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

“Pendudukan [Israel] di Gaza yang telah berlangsung lama telah menjadi tempat uji coba yang ideal bagi produsen senjata dan Big Tech,” kata laporan tersebut yang juga bisa diakses di situs UN.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keterlibatan perusahaan dalam konflik ini tak lagi sebatas menyediakan alat atau layanan, tetapi telah memasuki ranah "ekonomi genosida." Istilah ini merujuk pada praktik di mana keuntungan bisnis diperoleh melalui keterlibatan dalam aksi militer yang menimbulkan penderitaan besar dan sistematis terhadap penduduk sipil.

"Perusahaan tidak lagi hanya terlibat dalam pendudukan, perusahaan itu mungkin terlibat dalam ekonomi genosida," kata Francesca Albanese mengacu pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan terbaru mengenai perusahaan global dan domestik yang diduga membantu Israel dalam genosida di Gaza.

Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menyebutkan 48 perusahaan yang dimaksud dalam laporannya, yang dijadwalkan akan disampaikan dalam konferensi pers di Jenewa pada Kamis, 3 Juli 2025.

“Pendudukan [Israel] di Gaza yang telah berlangsung lama telah menjadi tempat uji coba yang ideal bagi produsen senjata dan Big Tech,” kata laporan tersebut yang juga bisa diakses di situs UN.

"Perusahaan tidak lagi hanya terlibat dalam pendudukan, perusahaan itu mungkin terlibat dalam ekonomi genosida," kata Francesca Albanese mengacu pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. 

Baca juga: Mengapa Pejuang Hamas Sulit Dikalahkan di Gaza? Media Zionis Ini Blak-blakan Ungkap Rahasianya

Berikut adalah profil sejumlah perusahaan yang diduga membantu Israel dalam perang genosida di Gaza.

1. Lockheed Martin

Dikutip dari Wikipedia, Lockheed Martin merupakan sebuah produsen pesawat dibentuk pada 1995 melalui penggabungan antara Lockheed Corporation dan Martin Marietta.

Perusahaan ini bermarkas di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat.

Lockheed Martin mengoperasikan empat lini bisnis utama di sektor pertahanan dan kedirgantaraan, mempekerjakan sekitar 121.000 orang, dan memiliki lebih dari 350 fasilitas yang tersebar di 53 negara.

Halaman
1234

Berita Terkini