Kronologi Pendeta di Blitar Cabuli 4 Anak Sopirnya, Hotman Paris Desak Polda Jawa Timur Usut Tuntas

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENCABULAN - Empat anak di bawah umur dicabuli oleh oknum pendeta di Kota Blitar, Jawa Timur.

"Ketika saya telfon, dia enggak mau pulang. Akhirnya, saya cari informasi kenapa enggak pulang, dia jawab bahwa dia pindah ke Blitar sama temannya," ujar T

Baca juga: Kisah Pilu Anak Pemulung di Banten, Dicabuli hingga Melahirkan Anak, Pelaku Belum Ditangkap

Akhirnya, T menyusul putrinya di rumah temannya. Di sana lah FTP menceritakan semuanya.

"Saat itu, anak saya bilang "Papih tega, papih enggak peduli sama aku. Aku sudah rusak sama pendeta itu'," ucap T.

FTP mengaku area sensitifnya sudah sering dipegang oleh pendeta tersebut.

Tak hanya itu, dia juga mengaku pernah dimandikan dan diajak berenang oleh pendeta tersebut.

Mendengar hal itu, T terkejut dan langsung membawa pulang FTP ke Blitar.

Setibanya di Blitar, dia langsung menegur DKBH.

"Dia (pendeta) mengakui perbuatannya. Dia bilang 'khilaf dan tidak seperti itu, itu kasih sayang, saya mandiin anak karena dia anak piatu'.

Saya enggak terima, saya bilang saya memaafkan, tapi saya minta ada rapat gereja," ujat T.

Dalam rapat tersebut, DKBH mengakui perbuatannya di depan istrinya dan keempat anggotanya yang lain.

Namun, karena DKBH merupakan pemimpin dari gereja tersebut, maka dia menghukum dirinya sendiri dengan tidak khutbah selama tiga bulan atas perbuatan yang dilakukan.

Namun, setelah itu anak sulung T bercerita lagi bahwa bukan hanya dirinya yang menjadi korban pencabulan.


"Kakanya bilang adik-adik juga kena (jadi korban pencabulan). Dari situ, saya korek keterangan dari adik-adiknya, baru mereka mengaku," ujar T.

Akhirnya, T melaporkan perbuatan pendeta itu ke polisi, tetapi karena mendapat ancaman dia sempat mencabut laporan itu lagi.

"Pertama kali pas diajak damai ditakut-takuti bahwa kalau nekat melaporkan saya akan sengsara di sana, kemudian anak-anak saya enggak sekolah, terus saya akan tidur di emperan toko atau jembatan, jadi kami ketakutan," ucap T.

Halaman
123

Berita Terkini