SERAMBINEWS.COM - Pemerintah baru-baru ini membuka rekrutmen besar-besaran untuk personil Komponen Cadangan (Komcad) Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).
Program tersebut merekrut sebanyak 30.018 sarjana dari berbagai disiplin ilmu.
Para lulusan program tersebut juga telah ditetapkan atau diresmikan sebagai Komcad SPPI usai mengikuti pelatihan intensif selama tiga bulan.
Pelatihan tersebut meliputi pendidikan dasar militer sebanyak 280 jam dan pelatihan manajerial sebanyak 299 jam.
Pelatihan dan pembinaan Komcad diatur dalam Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan) Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pembentukan, Penetapan, dan Pembinaan Komponen Cadangan.
Pendidikan singkat ini bertujuan membantuk petugas SPPI yang profesional dalam mendukung program pemerintah sekaligus memiliki kemampuan bela negara.
Pendaftaran Komcad melalui program SPPI 202 ini pun menjadi salah satu sorotan publik, terutama bagi generasi muda yang ingin berkontribusi langsung dalam pembangunan bangsa dan ketahanan negara.
Banyak yang kini bertanya-tanya, apakah masih bisa daftar Komcad SPPI 2025?
Baca juga: Berapa Gaji Komcad SPPI? Ternyata Bisa Capai Segini Setelah Diangkat Jadi ASN,Ini Peran dan Tugasnya
Pendaftaran Komcad SPPI 2025?
Diketahui, hingga saat ini program SPPI telah membuka rekrutmen hingga batch 3.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan (Kemenhan), sebelumnya, SPPI batch 1 meluluskan sebanyak 927 orang, disusul batch 2 dengan 1.063 lulusan Komcad.
Melihat antusiasme tinggi dan capaian dua gelombang awal, pemerintah kembali membuka SPPI batch 3.
Rekrutmen ini bertujuan untuk menjaring peserta yang akan bertugas sebagai Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di bawah Badan Gizi Nasional (BGN).
Berdasarkan data dari laman Universitas Pertahanan (Unhan), SPPI batch 3 berhasil menetapkan 30.018 peserta sebagai Komcad terpilih.
Mereka menjalani serangkaian pendidikan dan pelatihan yang dimulai pada 14 April 2025 dan berakhir pada 12 Juli 2025, tersebar di 57 satuan pendidikan militer di seluruh Indonesia.
Sebelum menjalani pelatihan, seluruh peserta mengikuti proses seleksi ketat yang dimulai sejak 27 Desember 2024 hingga 15 Maret 2025.
Seleksi mencakup tahap administrasi, psikologi, kesehatan, serta mental ideologi.
Setelah dinyatakan lolos, mereka mengikuti pendidikan dasar militer selama dua bulan (280 jam pelajaran) dan pelatihan manajerial selama satu bulan (288 jam pelajaran).
Dengan berakhirnya pelatihan dan pelantikan Komcad SPPI batch 3, maka dapat dipastikan bahwa pendaftaran SPPI 2025 gelombang ketiga telah resmi ditutup.
Oleh sebab itu, bagi masyarakat yang ingin bergabung dalam program tersebut, maka harus menantikan pembukaan rekrutmen untuk batch selanjutnya.
Baca juga: Apa Benar Lulus Komcad SPPI Langsung Diangkat Jadi ASN? Simak Penjelasan Status dan Gajinya
Kapan pendaftaran Komcad SPPI batch selanjutnya dibuka?
Hingga pertengahan Juli 2025 ini, belum ada informasi resmi dari Kemenhan, Unhan maupun BGN terkait waktu pendaftaran Komcad SPPI batch 4.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk memantau informasi resmi dari situs web Kemhan dan Unhan secara berkala.
Masyarakat juga bisa memantau informasi seleksinya dengan mengakses link ini.
Situs tersebut menjadi sumber utama segala bentuk informasi resmi mengenai Komcad.
Apa itu Komcad SPPI?
Komcad adalah bagian dari sistem pertahanan negara yang dibentuk untuk mendukung kekuatan utama TNI dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
Komcad dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (UU PSDN).
Dalam undang-undang tersebut, dijelaskan bahwa Komcad merupakan warga negara yang disiapkan dan dilatih secara militer untuk memperkuat kekuatan pertahanan Indonesia apabila diperlukan.
Komcad berasal dari sumber daya manusia sipil, baik laki-laki maupun perempuan, yang secara sukarela mendaftar dan memenuhi persyaratan administratif dan kesehatan.
Rekrutmen Komcad terbuka bagi masyarakat umum, terutama kalangan mahasiswa, pelajar, pekerja, hingga ASN yang ingin turut serta dalam menjaga pertahanan negara.
Pendaftar akan melalui sejumlah tahapan, mulai dari seleksi administrasi, tes kesehatan, hingga pendidikan dan pelatihan militer dasar di satuan TNI.
Setelah menyelesaikan pelatihan, para anggota Komcad akan kembali ke kegiatan sipil seperti biasa.
Sementara itu, SPPI merupakan program yang dirancang sebagai pelopor penggerak pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Lulus Komcad SPPI Dapat Pangkat Setara TNI, Apakah Termasuk Anggota Militer? Ini Kata Menhan
Dilansir dari laman resminya, program ini tidak hanya membentuk generasi muda yang cerdas secara akademik, tetapi juga menanamkan semangat dan dedikasi tinggi agar mereka menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
SPPI dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan yang kompleks dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, peserta SPPI tidak hanya mengikuti pelatihan manajerial, tetapi juga pendidikan dasar militer untuk memperkuat semangat kebangsaan dan kesiapsiagaan.
Lulusan SPPI yang telah mengikuti pelatihan kemiliteran secara otomatis menjadi bagian dari Komcad sebagaimana diatur dalam Permenhan RI Nomor 3 Tahun 2021 dan UU Nomor 23 Tahun 2019.
Status Komcad SPPI
Komcad SPPI batch-3 kedepannya akan diarahkan atau ditempatkan untuk menjadi ASN di bawah naungan Badan Gizi Nasional (BGN).
Badan Gizi Nasional ini akan dibentuk sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Namun demikian, lulusan SPPI Batch-3 tidak secara otomatis diangkat menjadi ASN.
Meskipun program ini dirancang untuk mempersiapkan peserta menjadi aparatur sipil negara, proses pengangkatannya tetap harus melalui prosedur yang berlaku.
Pengangkatan akan dilakukan melalui jalur seleksi CPNS atau PPPK, dan disesuaikan dengan kebutuhan serta formasi yang tersedia di masing-masing instansi pemerintahan.
Meski begitu, dengan pengalaman pelatihan, keterlibatan dalam program strategis nasional, serta kesiapan kerja lintas wilayah menjadi nilai tambah kuat bagi lulusan SPPI batch-3 untuk mengikuti seleksi ASN.
Tugas Komcad SPPI
Lulusan Komcad SPPI batch-3 memiliki tugas utama mendukung penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Diketahui, program tersebut merupakan termasuk program srategis nasional yang sudah dijalankan oleh pemerintah Prabowo-Gibran sejak Januari 2025.
Lulusan SPI batch-3 nantinya akan menjalankan tugas sebagai Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai kecamatan dan kabupaten seluruh Indonesia, sesuai denganwilayah tugas masing-masing.
Baca juga: Apakah Komcad SPPI Sama dengan TNI? Simak Penjelasan Status, Tugas, Pangkat dan Gajinya
Sebagai Kepala SPPG, mereka akan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program tersebut.
Mulai dari memimpin dan mengelola pelayanan gizi hingga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk memastikan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi dengan baik.
Sementara itu, sebagai Komcad, secara umum lulusan SPPI batch-3 bertanggung jawab untuk memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama (TNI) dalam menghadapi ancaman militer dan ancaman hibrida.
Selain itu, Komcad juga memiliki kewajiban lain, yakni:
- setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
- menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
- menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
- melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
- menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang
- mengikuti pelatihan penyegaran
- memenuhi panggilan mobilisasi.
Gaji Komcad SPPI
Dikutip dari akun Instagram resmi Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kemenhan, lulusan pendidikan Komcas SPPI bisa diangkat sebagai ASN berstatus Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
"SPPI dirancang untuk mencetak generasi muda yang tangguh, berpikir kritis, dan peduli sosial. Lulusan program ini akan diangkat menjadi ASN di Badan Gizi Nasional @badangizinasional.ri, berperan dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses gizi yang layak untuk tumbuh sehat dan percaya diri dalam menatap masa depan," tulis akun remi Kemenhan RI, @kemhanri, dikutip pada Selasa (15/7/2025).
Lulusan pendidikan Komcad SPPI juga akan menerima kepangkatan yang disesuaikan dengan ijazah terakhirnya sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Dalam Pasal 34 ayat (2) disebutkan, lulusan Komcad SPPI dengan ijazah D3 sampai S1 berhak menyandang pangkat letnan dua, pendaftar Komcad SPPI lulusan SMA sederajat berhak atas pangkat sersan dua, dan lulusan SMP sederajat berhak atas pangkat prajurit dua.
Baca juga: Dibekali Pendidikan Militer, Apa Itu Komcad SPPI? Ini Tugas, Status dan Pangkatnya, Gaji Setara ASN
Untuk gaji Komcad SPPI, maka akan disesuaikan dengan gaji ASN berstatus PPPK di BGN.
Di mana ASN berstatus PPPK berhak atas gaji sesuai dengan Perpres Nomor 11 Tahun 2024, yakni:
- Golongan I: Rp 1.938.500-Rp 2.900.900
- Golongan II: Rp 2.116.900-Rp 3.071.200
- Golongan III: Rp 2.206.500-Rp 3.201.200
- Golongan IV: Rp 2.299.800-Rp 3.336.600
- Golongan V: Rp 2.511.500-Rp 4.189.900
- Golongan VI: Rp 2.742.800-Rp 4.367.100
- Golongan VII: Rp 2.858.800-Rp 4.551.100
- Golongan VIII: Rp 2.979.700-Rp 4.744.400
- Golongan IX: Rp 3.203.600-Rp 5.261.500
- Golongan X: Rp 3.339.600-Rp 5.484.000
- Golongan XI: Rp 3.480.300-Rp 5.716.000
- Golongan XII: Rp 3.627.500-Rp 5.957.800
- Golongan XIII: Rp 3.781.000-Rp 6.209.800
- Golongan XIV: Rp 3.940.900-Rp 6.472.500
- Golongan XV: Rp 4.107.600-Rp 6.746.200
- Golongan XVI: Rp 4.281.400-Rp 7.031.600
- Golongan XVII: Rp 4.462.500-Rp 7.329.900.
Sebagai contoh, untuk gaji Komcad SPPI lulusan sarjana, maka masuk golongan IX dengan gaji berkisar Rp 3.203.600 hingga Rp 5.261.500 per bulan.
Selain penghasilan gaji Komcad SPPI yang bersifat pokok, ASN BGN juga mendapatkan tunjangan kinerja (tukin) yang besarannya diatur dalam regulasi terpisah.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI