meski dampaknya tidak bersifat langsung, duduk terlalu lama bisa menjadi faktor risiko gangguan ginjal

SERAMBINEWS.COM - Bagi anda yang memiliki kesibukkan pekerjaan sehingga terlalu lama duduk perlu waspada.

Sebab bisa berdampak pada kesehatan ginjal.

Maka itu sebaiknya meski pekerjaan menyita harus memperhatikan juga hal buruk bisa terjadi.

Duduk dalam waktu lama kini menjadi kebiasaan tak terhindarkan bagi masyarakat modern, terutama mereka yang bekerja di kantor.

Khususnya mereka yang memiliki aktivitas di perkantoran.

Namun, aktivitas ini ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk fungsi ginjal.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Ginjal dan Hipertensi RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr. Elizabeth Yasmine Wardoyo, SpPD, Subsp.G-H(K), mengingatkan bahwa meski dampaknya tidak bersifat langsung, duduk terlalu lama bisa menjadi faktor risiko gangguan ginjal jika tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat.

"Kita ngemil terus sambil duduk, artinya aktivitas fisik kurang. Lama-lama itu bisa bikin faktor risiko (penyakit ginjal). Tapi tidak secara langsung," kata dr. Elizabeth dalam wawancara virtual, Jumat (12/7/2024).

Menurutnya, risiko tersebut bisa ditekan dengan menjaga beberapa hal penting seperti hidrasi tubuh, aktivitas fisik yang cukup, dan menjaga berat badan tetap ideal.

"Minum banyak, ada aktivitas fisik dan tidak obesitas. Selain itu faktor risiko terkendali, maka tidak (gagal ginjal)," tambahnya.

Bagi para pekerja kantoran, ia menekankan pentingnya membawa botol minum (tumbler) sendiri agar kebutuhan cairan tetap terpenuhi, terutama saat berada di lingkungan ber-AC yang sering membuat rasa haus tidak terasa.

"Jadi kalau misalnya kita orang kantoran, duduknya lama, suasana ber-AC, rasa hausnya kurang, tetap harus punya tumbler di kantor. Itu yang selalu aku bilang ke pasien-pasien ku yang bukan sakit ginjal," tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa 80 persen kebutuhan cairan harian idealnya dipenuhi saat beraktivitas di kantor.

"Di rumah 1-2 gelas, abis itu tidur.