Di sana, mereka ditawari visa AS dan dokumen lain dengan harga tinggi.
Penggerebekan terhadap kedutaan palsu dilakukan saat otoritas AS dan Ghana tengah menjalankan investigasi lain.
Dalam operasi itu, ditemukan 150 paspor dari 10 negara berbeda serta visa palsu dan asli dari Amerika Serikat, India, dan Afrika Selatan.
Para pelaku juga menggunakan mesin jahit industri untuk merekayasa ulang penjilidan paspor.
Namun, upaya penindakan sempat terhambat ketika seorang pengacara menghalangi penggerebekan terhadap lokasi penyimpanan mesin tersebut, dengan alasan lokasi itu sedang terlibat dalam kasus hukum lain.
Pihak AS dan Ghana berkomitmen melanjutkan kerja sama untuk membongkar jaringan internasional serupa yang masih beroperasi.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS
Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM