Tobin meragukan gempa itu sendiri sebagai pemicu utama letusan.
Namun, ia menjelaskan bahwa jika Gunung Krasheninnikov memang sudah berada di ambang erupsi, maka gelombang seismik dari gempa tersebut bisa menjadi pemicu tambahan.
"Letusannya mungkin tidak terlalu ekstrem," kata Tobin.
"Namun demikian, gelombang seismik yang merambat melalui Bumi tentu dapat memengaruhi sistem bawah tanah, termasuk magma yang berada di celah-celah batuan di dalam gunung berapi."
Baca juga: 10 Tsunami Paling Mematikan Sepanjang Sejarah, Tsunami Aceh Paling Dahsyat
Daratan yang Dulu Terlarang
Selama era Soviet, Kamchatka tertutup bagi orang asing karena kepentingannya yang strategis secara militer.
Bahkan hingga kini, wilayah ini tetap terpencil, sekitar delapan jam penerbangan dari Moskow dan dipisahkan oleh sembilan zona waktu.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Kamchatka mulai menarik perhatian berkat keajaiban alamnya dan berbagai penemuan ilmiah.
Pada tahun 1997, UNESCO menetapkan lanskap vulkanik Kamchatka sebagai Situs Warisan Dunia.
Sejak saat itu, para ahli geologi telah menemukan berbagai mineral langka di wilayah ini, termasuk petrovite, senyawa berwarna biru cerah yang ditemukan di dekat lubang vulkanik aktif.
"Di sinilah Anda mungkin menemukan satu atau dua mineral baru setiap bulan," kata Joël Brugger, profesor geosains di Universitas Monash, dalam wawancara dengan BBC.
Kamchatka juga kaya akan sumber daya alam seperti emas, tungsten, platinum, dan pirit.
Dalam sebuah bab sejarah Perang Dingin yang kurang dikenal, Uni Soviet bahkan menggunakan semenanjung ini untuk menguji wahana penjelajah bulan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gunung Berapi di Kamchatka, Rusia, Meletus untuk Pertama Kalinya dalam 600 Tahun,
Baca juga: Gelombang Tsunami Ke-4 Terjang Kota di Rusia Secara Beruntun, ketinggiannya Capai 3 Meter