Kritik dengan memasang bendera Jolly Roger itu atau simbol bajak laut dalam serial manga One Piece, adalah murni didasari karena rasa cinta terhadap Tanah Air.
“Kami tidak sedang melawan negara, tapi melawan ketidakadilan yang dibuat oleh sistem dan elit yang tak berpihak. Kritik ini bukan bentuk kebencian, tapi bentuk cinta,” ucap dia, kepada Kompas.com, Jumat (1/8/2025).
“Karena kalau kita diam, sama saja kita membiarkan ketidakadilan terus berlangsung. Negara ini milik bersama, dan kita punya hak untuk menyuarakan kebenaran,” lanjut dia.
Kata dia, pemasangan bendera Jolly Roger ini ini sudah ada sejak One Piece pertama rilis. Namun, saat ini kembali marak pemasangan bendera Jolly Roger tersebut.
“Kami memasang bendera itu sebagai bentuk protes atas buruknya kebijakan pemerintah pascareformasi,” kata Satya.
Gibran Pernah Pakai
Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka, pernah memamerkan lambang bajak laut 'One Piece' di kemeja birunya saat kontestasi Pilpres 2024.
Saat itu, Gibran Rakabuming mengenakan pin berlambang bajak laut Jolly Roger itu saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu 24 Januari 2024.
Saat ditanya soal memakai pin one piece atau tidak, Gibran pun menunjuk tangan ke kantong sebelah kanan kemeja biru nya.
Setelah itu, Keduanya langsung memasuki area debat.
Terlihat keunikan putra Sulung Presiden Joko Widodo alias Jokowi ini memakai pin bergambar kartun One Piece.
Saat ditanya soal memakai pin One Piece atau tidak, Gibran pun menunjuk tangan ke kantong sebelah kanan kemeja biru nya.
Setelah itu, Keduanya langsung memasuki area debat.
Baca juga: Bendera One Piece Bikin Heboh Jelang HUT RI, Ternyata Pernah Dipakai Wapres Gibran
Kata Dasco
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menanggapi fenomena ini dan mengaku sudah mendapatkan informasi dari lembaga intelijen.
Kata dia, pemasangan bendera bajak laut ala anime One Piece merupakan indikasi adanya gerakan sistematis upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita juga mendeteksi dan juga dapat masukan dari lembaga-lembaga pengamanan intelijen, memang ada upaya-upaya namanya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/7/2025).