Setelah belasan tahun berdinas di Kopassus, Djon mendapat tugas baru pada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Dia dipercaya mengemban amanat sebagai Danden 1 Grup A Paspampres (2011-2013) dan Wadan Grup A Paspampres.
Baca juga: Ini Sosok Abu Paya Pasi, Ulama Aceh yang Ditunjuk Jadi Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman
Baca juga: Israel Ultimatum Warga Gaza, Harus Angkat Kaki Sebelum 7 Oktober 2025
Kemudian, Djon kembali ke rumah lamanya dengan menjabat sebagai Asisten Operasi (Asops) Danjen Kopassus.
Setelah itu, dia juga sempat diplot sebagai Komandan Grup 1/Kopassus. Pada periode 2017-2020, Djon ditunjuk menjadi Koorspri KSAD.
Sempat bertugas sebagai Danrem 012/Teuku Umar (2020-2022).
Djon pecah bintang satu ketika dipromosikan menjadi Komandan Resimen Taruna (Danmentar) Akmil pada 2022.
Kemudian, Djon menduduki jabatan Staf Khusus KSAD dari tahun 2023 hingga 2024.
Pada Februari 2024, dia diangkat menjadi Danjen Kopassus, sehingga pangkatnya pun naik menjadi bintang dua atau Mayjen TNI.
Kini, Mayjen Djon Afriandi mendapat promosi jabatan sebagai Panglima Kopassus (Pangkopassus).
Kiprah di Aceh
Bagi Djon Afriandi, Aceh bukan tempat yang baru. Tercatat, ia setidak dua kali sudah bertugas di Aceh, yaitu saat konflik GAM-RI masih berkecamuk, dan saat ketika perdamaian sudah terwujud.
Baca juga: Dari Adhi Makayasa ke Pangkopassus, Intip Sosok Mayjen Djon Afriandi yang Siap Sandang Bintang Tiga
Baca juga: VIDEO 2 Warga Langsa Timur Lolos Dari Begal, Baju Sobek Terkena Benda Tajam
Salah satu prestasi Djon Afriandi adalah memimpin satuan elite Kopassus saat terjadi konflik di Aceh.
Kala itu ada sebuah momen di mana seorang prajurit Kopassus dengan berani menyelamatkan seorang bocah perempuan di bawah berondongan peluru.
Prajurit itu bernama Pratu Stanley, anggota Kompi Kopassus anak buah Letnan Satu (Lettu) Inf Djon Afriandi.
Saat itu, Djon yang menjabat sebagai Komandan Kompi (Danki) memimpin 10 orang prajuritnya untuk menjalankan misi merebut senjata sebanyaknya dari anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).