Pastinya, mereka telah melakukan survei dan penelitian potensi alam dataran tinggi Keumala Dalam dan Tangse kala itu.
Sebab disekitar kaki Gunung Halimon itu dianggap istimewa bagi bangsa Eropa (Belanda) ketika itu.
Bagi mereka sangat mungkin wilayah Tangse yang dijuluki “Kutaraja yang kedua” bagi Hindia Belanda, berada di wilayah pendalaman Aceh Pidie, dengan kondisi udaranya sejuk seperti dinginnya di Eropa.
Sekalipun rute menuju ke Tangse pendalaman Pidie itu sangat berat dan penuh rintangan dan tantangan, maka Belanda selain menggunakan kendaraan Gajah.
Marsose juga merekrut jasa/tenaga orang-orang di luar Aceh (Ambon dan Sulawesi) yang “dibayar” dengan menjadi tentara khusus dari satuan militer Marsose.
Mereka dijadikan sebagai pasukan kontra-gerilya yang terlatih untuk menghadapi perlawanan rakyat.
Pasukan mersose bayaran itu dibentuk oleh (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) dari satuan militer Hindia Belanda untuk menghadapi perlawanan aksi gerilya para pejuang sejati Kerajaan Aceh Darussalam.
Yang telah hijrah kepedalaman Tangse, di bawah para Ulama Tiro, mulai Chik Saman Tiro hingga sampai Chik Ma’ad, putra terakhir dari Chik Muhd. Amin Tiro.
Baca juga: Pocut Baren, Pemimpin Pasukan Gerilya dan Penyair di Masa Perang Aceh
Berkisar dari hal di atas, peneliti mencari jejak atau lokasi Asrama Serdadu Marsose Belanda di Hutan Rimba Tangse Pidie, yaitu bagian dari Kutaraja di pengasingan pendalaman Pidie.
Hasrat peneliti, yaitu meninjau langsung ke bekas lokasi asrama/barak serdadu Belanda.
Tatkala peneliti ke lokasi Markas tersebut, mula-mula menyaksikan bahwa bekas areal asrama serdadu kolonial Belanda itu sangatlah strategis letak geografisnya.
Yaitu keberadaan pembangunan Asrama Militer Kolonial Belanda di pegunungan yang nyaman serta strategis di Tangse, pendalaman Pidie.
Areal keberadaan lokasi itu sangatlah strategi dan nyaman dari posisi letaknya.
Disekitarnya dikelilingi oleh perbukitan/penggunungan Tangse hawa dingin, dan berhadapan dengan gunung Halimon bagian utaranya.
Keberadaan atau letak asrama serdadu Marsose itu masing-masing adalah, sebelah Barat dengan Cot Sidom Apui, sebelah Timur berbatasan dengan Gunong Singgah Mata.