“Kalau semua pihak bisa duduk bersama, maka potensi KM Nol sebagai ikon wisata nasional bahkan internasional bisa benar-benar dimaksimalkan,” tegas Tarmizi.
Baca juga: Mengenal Sosok Ira Marzuki Ali Basyah, Ketua Bhayangkari Aceh yang Baru
Baca juga: Peneliti Amerika Temui Bupati Abdya, Bahas Logo Kota Salem yang Memuat Po Adam
Mulai Rusak
Lebih jauh, ia juga menyoroti dampak dari ketidakjelasan pengelolaan selama ini.
Sejumlah ornamen di Tugu Nol Kilometer kini mulai rusak. Besi penyangga terlihat keropos, bahkan ornamen rencong terpaksa diturunkan karena kondisinya membahayakan.
“Yang kita takutkan, ketika musim hujan dan angin kencang, besi yang menggantung bisa jatuh kapan saja,"
"Kalau sudah jatuh dan menimpa pengunjung, siapa yang akan bertanggung jawab?” pungkasnya dengan nada khawatir.(*)