Memanas, Bupati Bone Tak Temui Demonstran, Warga Ngamuk Jebol Pagar hingga Lempari Petugas

Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEMO PBB - Massa yang menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone, Sulsel berdatangan ke depan Kantor Bupati Bone di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Watampone, Kabupaten Bone, Sulsel, Selasa (19/8/2025) siang. Beberapa di antara mereka tampak mengenakan topeng.

Ketidakhadiran Bupati Bone Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin saat aksi penolakan kenaikan PBB-P2 memicu kemarahan massa.

Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone Bersatu merasa aspirasi mereka diabaikan karena pimpinan daerah tidak hadir untuk mendengarkan langsung tuntutan massa.

Orator aksi, Rafli Fasyah, menyuarakan kekecewaan massa yang merasa ditinggalkan oleh pemimpin mereka.

“Kami datang untuk menyampaikan suara rakyat, tapi pemimpin kami justru menghilang,” ujarnya.

Ketidakhadiran ini dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap tanggung jawab publik dan memperburuk ketegangan di lokasi aksi.

Situasi memanas ketika massa mulai merangsek masuk ke halaman kantor bupati, mendorong pagar, dan berhadapan dengan aparat keamanan.

Ketegangan memuncak akibat minimnya kejelasan pemerintah, sementara warga mendesak transparansi dan dialog langsung dari pemimpin.

Baca juga: Sempat Ricuh, Kini Ada Demo Jilid 2 Bupati Pati, Mendagri Ingatkan Sadewo

Kronologi Kejadian

13.15 WITA: Ribuan massa mulai longmarch dari Lapangan Merdeka ke Kantor Bupati Bone
14.00 WITA: Massa memadati halaman kantor, membakar ban, dan menggelar mimbar bebas
16.00 WITA: Massa menjebol pagar dan kawat berduri, masuk ke halaman kantor
18.30 WITA: Aparat mulai membubarkan massa dengan gas air mata dan water cannon
19.00 WITA: Bentrokan pecah di empat titik utama
22.30 WITA: Pemkab Bone mengumumkan penundaan kenaikan PBB-P2
Korban Luka dan Penangkapan
Korban aparat:

4 anggota Satpol PP (Iksan, Faisal, Sabaruddin, Mustari): 3 mengalami luka di kepala, 1 di wajah
2 anggota Polri (Aipda Rahmat, Bripda Awal): luka robek di ibu jari dan kening
Pengunjuk rasa:

Belasan orang diamankan karena diduga terlibat dalam aksi anarkis

Memanas: Pagar Roboh, Kantor Bupati Diduduki

Polisi: Tindakan Sudah Proporsional
Kapolres Bone, AKBP Sugeng Setyo Budhi, menegaskan bahwa tindakan aparat saat aksi penolakan kenaikan PBB-P2 sudah sesuai prosedur, dimulai dengan pendekatan persuasif hingga akhirnya dilakukan tindakan tegas ketika massa mulai merusak fasilitas dan melempar batu ke arah petugas.

“Kami tidak langsung represif. Tapi saat situasi membahayakan, kami lakukan tindakan pengamanan,” ujarnya.

Humas Polres Bone, Ipda Rayendra Muchtar, menambahkan bahwa penggunaan water cannon dan gas air mata merupakan langkah terakhir setelah imbauan dan peringatan tidak diindahkan, demi menjaga ketertiban dan mencegah kerusakan lebih luas.

Halaman
123

Berita Terkini