“Di samping itu, kerusakan juga terlihat di bagian dinding cungkup atap ruang kelas. Serpihan puing dinding itu jatuh dan berserakan ke tanah,” tambahnya.
Abdul menambahkan, hal serupa juga terlihat di aula serbaguna kantor Kecamatan Pangkalan, yang mana plafon langit-langit roboh menimpa sarana umum.
“Beruntung saat terjadi gempa bumi, baik sekolah maupun aula kecamatan tidak ada aktivitas manusia di sana, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa,” terangnya.
Jika dirinci berdasarkan kaji cepat sementara, wilayah yang terdampak gempa bumi juga meliputi Desa Wanakerta, Desa Mulyajaya dan Desa Parungsari di Kecamatan Telukjambe Barat serta Desa Kutamaneuh di Kecamatan Tegalwaru di Kabupaten Karawang.
Dia menyebut, sebanyak 8 rumah dilaporkan mengalami kerusakan dan jumlah warga yang terdampak ada 20 jiwa dari 8 KK.
Hingga siaran pers ini diturunkan, tim reaksi cepat masih terus melakukan kaji cepat dan monitoring di lapangan.
Perkembangan data lebih detil terkait jumlah kerusakan bangunan maupun potensi korban jiwa masih dalam proses tim di lapangan dan informasi tersebut akan disampaikan secara berkala dalam beberapa waktu ke depan.
BNPB Bergerak Ke Lokasi Rabu Malam
Sebagaimana perintah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, personel dari Kedeputian Penanganan Darurat bergerak ke lokasi malam ini untuk melakukan pendampingan BPBD Kabupaten Karawang, demi memastikan segala upaya penanganan darurat dapat dilaksanakan dengan baik.
Kepala BNPB juga meminta kepada seluruh jajaran untuk selalu memprioritaskan keselamatan masyarakat, termasuk pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Di samping itu, BNPB terus berkoordinasi dengan lintas instansi baik pusat maupun daerah demi memastikan dampak gempa bumi dapat ditangani secara terstruktur, terkoordinir, tepat sasaran dan dalam waktu sesegera mungkin.
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bekasi
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (20/8/2025) malam, pukul 19.54 WIB.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat pada koordinat 6,48 Lintang Selatan dan 107,24 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG menekankan bahwa informasi ini disampaikan dengan mengutamakan kecepatan, sehingga data yang tersedia masih bersifat sementara dan dapat mengalami perubahan seiring dengan proses verifikasi dan kelengkapan data.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan atau korban jiwa. Masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Gempa Susulan Magnitudo 2,1