Pengakuan 4 Pelaku yang Ditangkap dalam Kasus Kematian Bos Bank BUMN: Hanya Menculik,Bukan Eksekutor

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat orang aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN yang ditangkap oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Minggu (24/8/2025)

SERAMBINEWS.COM - Polisi berhasil menangkap empat orang terkait kasus kematian tragis Bos Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (35).

Korban diketahui diculik dari area parkir sebuah hipermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, usai menghadiri rapat bersama rekan kerjanya.

Dari keterangan awal, para pelaku telah merencanakan aksinya sejak awal dengan membuntuti korban hingga lokasi dan memaksa Ilham masuk ke dalam mobil putih yang sudah disiapkan.

Keesokan harinya, jasad Ilham ditemukan di area persawahan Kabupaten Bekasi dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta tubuh penuh luka lebam.

Dari hasil keterangan sementara, keempa pelaku yakni AT, RS, RAH dan RW mengakui kalau mereka adalah orang-orang yang melakukan penculikan kepada Ilham Pradipta (35).

Namun kepada penyidik kepolisian, para tesangka ini mengatakan kalau mereka hanya bertugas menculik saja.

Artinya untuk eksekutor pembunuhan bukan lah mereka.

Polisi sudah menangkap 4 pelaku terkait tewasnya Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN Cempaka Mas di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta (35).

Meski begitu, 4 pelaku yang dibekuk hanya berperan menculik korban dari parkiran hipermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. 

Mereka diketahui bukan pelaku pembunuhan atas Ilham Pradipta.

Hal itu diungkapkan Kasat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, Kamis (21/8/2025).

Ia mengatakan empat pelaku itu berinisial AT, RS, RAH. dan RW memiliki peran sebagai pelaku penculikan Ilham Pradipta, namun bukan pelaku pembunuhan atas korban.

"Empat pelaku yang sudah diamankan ini yang menculik, bukan yang membunuh korban," ujar Resa kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).

Baca juga: 40 Ribu Tentara Mesir Siaga, Cegah Warga Gaza Seberang Perbatasan, Israel Ngotot Ingin Mengusir

Karena itu, Resa menjelaskan pihaknya masih memburu pelaku yang membunuh korban setelah jasadnya ditemukan di wilayah Bekasi.

"Keempatnya merupakan pelaku penculikan. Sementara itu, masih dilakukan pendalaman dan masih dilakukan pengejaran terkait keterlibatan tersangka lain," ujarnya.

 Karenana kata dia polisi masih terus menyelidiki kasus penculikan dan pembunuhan terhadap salah satu Bos Bank BUMN tersebut.

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar, mengatakan, korban dibawa secara paksa dari area parkir hipermarket.

“Baru interogasi awal, tetapi mereka sudah mengakui terkait pengambilan atau penculikan korban dari supermarket di Pasar Rebo,” ujar Charles saat dikonfirmasi, Jumat (22/8/2025).

Menurut Charles, peristiwa penculikan terjadi, Rabu (20/8/2025).

Saat itu katanya korban baru selesai menghadiri rapat atau meeting bersama rekan-rekan kantornya di hipermarket tersebut.

“Korban habis meeting kantor, sama teman-teman kantornya juga,” katanya.

Charles menambahkan, saat ini kepolisian masih mendalami keterangan para pelaku.

Termasuk, kata dia mencari tahu sosok yang diduga menjadi aktor intelektual di balik aksi penculikan tersebut.

Baca juga: 15.600 Korban Pembantaian Israel di Gaza Butuh Evakuasi Medis Mendesak

“Ini masih kami dalami,” kata dia.

Dalam kasus ini, polisi bergerak cepat usai temuan jenazah korban di area persawahan Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025).

Polisai berhasil menangkap empat pelaku berinisial AT, RS, RAH, dan RW.

Dari interogasi awal, para pelaku mengakui penculikan dilakukan secara terencana. 

AKP Charles Bagaisar, mengatakan para pelaku sejak awal telah membuntuti korban hingga ke hipermarket tersebut. 

Mobil pelaku yang sengaja diparkir tepat di samping mobil korban.

Hal ini menunjukkan adanya pembuntutan sejak awal.

Pemilihan lokasi parkiran supermarket diperkirakan karena relatif ramai, sehingga korban tidak menduga adanya ancaman.

Saat hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba sebuah mobil putih yang terparkir di sebelahnya mengeluarkan beberapa orang.

Korban sempat melawan saat disergap, tetapi upayanya sia-sia.

Ia dipaksa masuk ke dalam mobil putih yang langsung melaju meninggalkan lokasi.

Seorang saksi mata sempat melihat kejadian itu, namun mobil pelaku keburu tancap gas.

Adik ipar korban, Intania Rizky Utami, mengungkapkan bahwa pihak keluarga mencurigai korban memang sudah dibuntuti sejak keluar dari supermarket.

Keesokan paginya, Kamis (21/8/2025) pukul 05.30 WIB, seorang warga yang sedang menggembala sapi menemukan jasad korban di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul, menyebut kondisi korban sangat mengenaskan saat ditemukan.

Di mana tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban, serta tubuh penuh luka lebam.

Warga yang menemukan jasad korban lalu segera melapor ke aparat desa yang meneruskannya ke kepolisian setempat.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com 

Berita Terkini