Dugaan awal, mamalia besar ini tewas akibat menenggak racun rumput yang ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian.

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Seekor gajah jantan ditemukan mati secara tragis di sebuah ladang milik warga di Dusun Alur Kijing, Gampong Alur Pinang, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur pada Selasa sore, (26/8).

Dugaan awal, mamalia besar ini tewas akibat menenggak racun rumput yang ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian.

Kapolsek Serbajadi, AKP Sudirman SE menjelaskan bahwa pihaknya segera mendatangi lokasi setelah menerima laporan dari warga.

"Kami bersama anggota Koramil dan tim Forum Konservasi Leuser (FKL) langsung menuju lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara," ujar AKP Sudirman pada Rabu, (27/8/2025).

Setibanya di lokasi, tim gabungan menemukan bangkai gajah yang sudah tidak bernyawa.

Untuk menjaga keaslian bukti, petugas langsung memasang garis polisi dan menunggu kedatangan tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

Dari hasil pemeriksaan awal, tim menemukan sebuah jerigen berisi racun rumput yang kondisinya sudah terbuka.

Jerigen itu ditemukan di dekat sebuah gubuk milik warga yang diketahui sempat dirusak oleh gajah.

"Saat kami sisir area sekitar, kami menemukan jerigen berisi racun rumput yang biasa dipakai petani. Jerigen itu dalam kondisi terbuka," terangnya.

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain, seperti luka akibat benda tajam atau bekas tembakan pada tubuh gajah.

Gading gajah pun masih utuh, sehingga dugaan perburuan bisa dikesampingkan.

Baca juga: Seorang Petani Luka Serius Diserang Gajah di Aceh Tengah

Dengan temuan ini, dugaan paling kuat gajah tersebut tewas setelah secara tidak sengaja meminum racun rumput tersebut.

Kasus ini menjadi pengingat, akan pentingnya pengelolaan bahan berbahaya di area yang berdekatan dengan habitat satwa liar.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat, agar lebih berhati-hati dalam menyimpan bahan kimia yang dapat membahayakan hewan dilindungi.(*)

Baca juga: Ini Penyebab Petugas Belum Pasang GPS Collar terhadap Gajah Liar di Pante Ceureumen