Nasib Warga Asli Timor Timur, Dulu Pilih Indonesia Saat Referendum, Kini Ingin Balik ke Timor Leste
Pada akhirnya, provinsi ke-27 Indonesia itu resmi terlepas dari NKRI dan menjadi negara resmi pada pada 20 Mei 2002.
SERAMBINEWS.COM - Timor Leste resmi berpisah dari Indonesia pada tahun 1999.
Pada saat itu, rakyat Timor Leste yang dulu bernama Timor Timur melakukan referendum tanggal 30 Agustus 1999.
Hasilnya, sekitar 94.388 orang atau 21,5% penduduk Timor Timur memilih tetap bergabung dengan Indonesia.
Namun mayoritas 344.580 orang atau 78.5% warga Timor Timur memilih merdeka dan berpisah.
Pada akhirnya, provinsi ke-27 Indonesia itu resmi terlepas dari NKRI dan menjadi negara resmi pada pada 20 Mei 2002.
Kemudian mereka yang memilih tetap menjadi bagian dari Indonesia berbondong-bondong mengungsi.
Sebagian besar menyeberang ke Nusa Tenggara Timur (NTT), provinsi terdekat dari Timor Leste.
Menurut data Sekretariat Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Provinsi NTT tahun 2005, total pengungsi tercatat berjumlah 104.436 orang.
Terbanyak tinggal di Timor Tengah Utara dengan 11.176 orang.
Sementara 11.360 orang di Kupang.
Total pengungsi tercatat berjumlah 104.436 orang.
Sayangnya kondisi para pengungsi ini sungguh memprihatinkan.
Baca juga: Kisah Penyesalan Warga Timor Leste yang Salah Pilih Saat Referendum: Kini Kami Tidak Dihiraukan
Baca juga: Nyaris Tak Ada Jejak, Benarkah Timor Leste Pakai Ideologi Komunis Sampai Memancing RI untuk Invasi?
Dalam sebuah unggahan di media sosial Instagram di akun papua_talk, terlihat gambaran kehidupan para pengungsi di Desa Manusat, Kupang.
Rumah mereka hanya berdinding bambu, beratapkan daun lontar, dan lantai hanya beralaskan tanah.
Fredu Simenes adalah salah satu warga asli Timor Timur yang saat ini mengungsi.