Bukan Sekadar Simbol Cinta Valentine, dr Boyke Ungkap 5 Manfaat Cokelat, Bikin Pasangan Makin Dekat

SERAMBINEWS.COM – Cokelat sering dianggap sebagai simbol kasih sayang dan hadiah wajib saat Hari Valentine.

Namun, menurut seksolog dr Boyke Dian Nugraha, di balik rasa manisnya, cokelat ternyata menyimpan manfaat luar biasa bagi hubungan cinta dan kedekatan pasangan.

Dalam sebuah podcast di kanal YouTube Wendi Cagur, dikutip Kamis (13/11/2025), dr Boyke menjelaskan bahwa cokelat memiliki kandungan alami yang bisa meningkatkan suasana hati, mempererat hubungan emosional, hingga membantu menjaga kualitas hubungan suami istri.

Berikut lima manfaat cokelat untuk cinta menurut dr Boyke:

1. Meningkatkan Suasana Hati dan Kebahagiaan

Cokelat mengandung fenilalanin, zat yang bisa merangsang produksi hormon bahagia di otak.

“Cokelat itu bisa membuat wanita lebih mudah merasa bahagia dan lebih mudah mencapai kepuasan secara emosional,” ujar dr Boyke.

Zat ini membuat seseorang merasa lebih tenang, nyaman, dan mudah tersenyum saat bersama pasangan.

Baca juga: Andhika & Ussy Akui Anak Susah Pisah Tidur, dr Boyke Ungkap 5 Cara Jitu Bikin Anak Mau Tidur Sendiri

2. Menumbuhkan Gairah dan Kedekatan Emosional

Menurut dr Boyke, cokelat juga berperan sebagai afrodisiak alami, terutama jika dikonsumsi dalam bentuk dark chocolate.

“Kalau dimakan berdua, rasanya bisa membangkitkan suasana romantis. Karena efek enaknya itu muncul dari hormon yang bekerja,” jelasnya.

Efek ini membantu pasangan merasa lebih terhubung secara emosional dan fisik.

3. Meningkatkan Kualitas Hubungan Pasangan

dr Boyke menuturkan bahwa cokelat bisa membantu meningkatkan kualitas hubungan suami istri karena efek relaksasi dan hormon bahagia yang dihasilkan.

Bahkan kini, ia mengembangkan produk cokelat khusus yang bisa dikonsumsi bersama pasangan.

“Kita buat cokelat yang bisa dinikmati berdua agar hubungan lebih harmonis dan sama-sama bahagia,” katanya.

Baca juga: Andhika Pratama Akui Hubungan Suami Istri Terganggu Gegara Anak Tidur Bareng, dr Boyke: Salah Besar!

4. Aman dan Terbuat dari Bahan Alami

Tak perlu khawatir, dr Boyke menegaskan bahwa produk cokelat yang ia kembangkan berbahan dasar herbal alami, tanpa kandungan obat kuat.

“Sudah ada sertifikat halal dan izin BPOM. Tidak ada bahan obat sama sekali, semua alami,” tegasnya.
Artinya, cokelat ini bisa dikonsumsi dengan aman oleh siapa pun.

5. Jadi Simbol Kebersamaan, Bukan Sekadar Hadiah

Lebih dari sekadar simbol kasih sayang, cokelat bisa menjadi cara sederhana untuk menumbuhkan kembali keintiman dan rasa cinta dalam hubungan.

“Cokelat bukan cuma hadiah Valentine, tapi juga momen kebersamaan yang bisa mempererat hubungan pasangan,” ujar dr Boyke.

Dengan beragam manfaat tersebut, cokelat terbukti bukan hanya makanan manis, tetapi juga “penyambung cinta” yang bisa membantu pasangan tetap hangat dan bahagia.

Baca juga: dr Boyke: Anak yang Dekat dengan Ayahnya Lebih Percaya Diri dan Bahagia

Kenapa Anak Perempuan Zaman Sekarang Cepat Haid? dr Boyke Ungkap Penyebabnya: Gizi hingga Media

Fenomena anak perempuan yang mengalami menstruasi di usia semakin muda kini menjadi sorotan.

Jika dulu haid pertama umumnya terjadi di usia 13–14 tahun, kini banyak anak SD yang sudah mengalaminya di usia 9–11 tahun.

Dokter spesialis kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, mengungkapkan bahwa perubahan pola gizi, paparan media, hingga gaya hidup modern menjadi pemicu utama pubertas dini pada anak perempuan zaman sekarang.

dr Boyke bahkan membenarkan, menstruasi di zaman sekarang ini terjadi cepat pada anak perempuan. 

"Usia idela mentruasi sekarang ini makin muda ya, zaman saya dulu waktu SMP kelas 1/2, usia 13-14 tahun," katanya dikutip dari kanal YouTube Kacamarta dr Boyke, Selasa (11/11/2025).

Menurut dr Boyke, peningkatan kualitas gizi menjadi pemicu utama percepatan menstruasi pada anak perempuan.

“Gizi kita sekarang jauh lebih baik. Anak-anak makan lebih teratur, asupan protein lebih tinggi, dan kondisi kemakmuran juga meningkat,” ujarnya.

Gizi yang baik mempercepat pertumbuhan fisik dan hormonal, termasuk pematangan sistem reproduksi.

Hal ini membuat anak perempuan mengalami menstruasi lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.

Selain gizi, dr Boyke menyoroti pengaruh media yang semakin terbuka dan merangsang.

“Anak-anak sekarang sering melihat gambar laki-laki tanpa baju, model dengan pakaian minim, atau adegan romantis di film dan media sosial. Itu semua bisa merangsang otak mereka berkembang lebih cepat,” jelasnya.

Paparan konten sensual, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat memicu ketertarikan seksual dan mempercepat proses pubertas.

Bahkan interaksi antar lawan jenis yang ditampilkan dalam film remaja bisa memengaruhi psikologis anak.

dr Boyke juga menyoroti perubahan budaya yang kini lebih terbuka terhadap isu seksualitas.

“Kalau dulu tabu, sekarang anak bisa tanya langsung ke orangtua atau cari tahu sendiri. Tapi kalau tidak diberi pendidikan seks yang benar, mereka bisa salah arah,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa anak-anak yang sudah menstruasi secara biologis sudah matang, namun secara mental belum tentu siap.

Tanpa edukasi seksual yang tepat, mereka bisa terjebak dalam perilaku berisiko seperti seks bebas.

dr Boyke mengimbau para orangtua untuk aktif memberikan edukasi seksual sejak dini.

“Kalau anak tidak tahu, mereka seperti orang buta yang berjalan. Bisa jatuh dan terjerumus,” katanya.

Edukasi seksual bukan berarti mengajarkan seks, melainkan memberi pemahaman tentang tubuh, batasan, dan tanggung jawab.

Dengan penjelasan yang sesuai usia, anak akan lebih siap menghadapi perubahan tubuh dan lingkungan sosialnya. (Serambinews.com/Firdha)