Kesehatan

Albumin Tinggi, Ikan Gabus Jadi ‘Superfood’ untuk Bumil dan Ibu Pasca Melahirkan Kata dr Boyke

Selama masa kehamilan hingga pasca melahirkan, pemenuhan nutrisi bagi ibu sangatlah penting

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
YT Kacamata dr Boyke
Pakar kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS - Menurut pakar kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, kandungan albumin yang tinggi pada ikan gabus mampu membantu perkembangan janin, menjaga imunitas ibu, sekaligus mempercepat penyembuhan pasca persalinan, termasuk bagi yang menjalani operasi caesar. 

SERAMBINEWS.COM – Ikan gabus kini disebut sebagai salah satu “superfood” bagi ibu hamil hingga ibu yang baru melahirkan.

Menurut pakar kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, kandungan albumin yang tinggi pada ikan gabus mampu membantu perkembangan janin, menjaga imunitas ibu, sekaligus mempercepat penyembuhan pasca persalinan, termasuk bagi yang menjalani operasi caesar.

Selama masa kehamilan hingga pasca melahirkan, pemenuhan nutrisi bagi ibu sangatlah penting. Salah satu zat yang sangat dibutuhkan adalah protein, terutama protein yang berasal dari ikan gabus yang dikenal kaya akan albumin.

Menurut dr Boyke, protein tinggi dari ikan gabus dapat membantu perkembangan janin, menjaga kesehatan ibu, serta mempercepat pemulihan pasca melahirkan, termasuk bagi ibu yang menjalani operasi caesar.

Dr Boyke menjelaskan, pada masa kehamilan terutama trimester pertama, ibu sering mengalami mual, muntah, bahkan kehilangan nafsu makan. Namun, meski mual sulit dikendalikan, protein tetap wajib dikonsumsi.

“Protein sangat penting agar bayi tetap cerdas, otaknya berkembang dengan baik, dan ketika lahir menjadi bayi yang sehat dan lincah,” kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Kacamata dr Boyke, Jumat (14/11/2025).

Baca juga: Bukan Sekadar Simbol Cinta Valentine, dr Boyke Ungkap 5 Manfaat Cokelat, Bikin Pasangan Makin Dekat

Salah satu sumber protein terbaik adalah ikan gabus yang mengandung albumin.

Albumin berfungsi menjaga kadar hemoglobin (Hb) tetap stabil, meningkatkan imunitas, serta membantu pertumbuhan jaringan tubuh.

Pada trimester pertama, ibu hamil kerap mengalami morning sickness yang cukup berat. Dr Boyke menyarankan agar ibu makan sedikit-sedikit tapi tetap mengandung protein.

Ia juga mengingatkan bahwa di trimester awal, plasenta belum menempel kuat pada rahim sehingga risiko keguguran lebih tinggi.

Karena itu, ibu hamil perlu menjaga kondisi tubuh, menghindari aktivitas berat, serta tetap memenuhi asupan gizi yang cukup.

Selain soal gizi, dr Boyke menekankan pentingnya peran suami dalam mendampingi istri selama hamil.

Baca juga: Kenapa Anak Perempuan Zaman Sekarang Cepat Haid? dr Boyke Ungkap Penyebabnya: Gizi hingga Media

Dukungan emosional dari suami bisa membantu ibu lebih tenang menghadapi mual, muntah, dan perubahan hormonal.

“Kadang cukup dengan pelukan, membesarkan hati, atau sekadar menanyakan, ‘Mau disuapin enggak? Mau dibelikan bubur atau rujak?’ Itu sudah sangat membantu,” ujarnya.

Memasuki trimester kedua, kondisi ibu biasanya lebih stabil dan mual mulai berkurang.

Namun, ancaman tetap ada jika ibu terlalu lelah. Karena itu, menjaga pola makan sehat tetap diperlukan.

Dr Boyke mengingatkan agar ibu hamil menghindari makanan instan, pengawet, dan penyedap.

Sebaliknya, perbanyak makanan alami seperti ikan, daging, sayuran, serta susu.

Baca juga: Andhika Pratama Akui Hubungan Suami Istri Terganggu Gegara Anak Tidur Bareng, dr Boyke: Salah Besar!

Pada trimester ketiga, ukuran janin makin besar.

Hubungan suami istri pun biasanya berkurang, meski sebenarnya masih aman dilakukan bila kondisi kandungan sehat.

Di masa ini, ibu juga mulai mempersiapkan persalinan baik secara normal maupun operasi caesar.

Pasca melahirkan, baik normal maupun caesar, tubuh ibu membutuhkan waktu untuk pulih.

Menurut dr Boyke, asupan protein tinggi dari ikan gabus sangat membantu mempercepat penyembuhan luka operasi, meningkatkan kualitas dan jumlah ASI, serta menambah tenaga ibu.

“Albumin dari ikan gabus bisa mempercepat proses penyembuhan luka, menjaga imunitas, dan meningkatkan produksi ASI,” jelasnya.

Selain itu, masa nifas atau lohia (darah nifas) juga harus dijaga kebersihannya agar tidak menimbulkan infeksi.

Ibu disarankan tetap menjaga pola makan sehat, cukup istirahat, serta mengelola stres agar tidak mengalami baby blues.

Tak hanya itu, Dr Boyke juga menegaskan bahwa baby blues adalah kondisi umum yang dialami banyak ibu setelah melahirkan. Karena itu, dukungan suami dan keluarga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental ibu.

“Ketika bayi menangis, suami bisa ikut menggendong dan membantu istri. Itu akan mengurangi beban dan membuat istri lebih tenang,” pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved