Tips Parenting Anak

Dr Aisah Dahlan Ungkap 3 Urutan Menasihati Anak agar Didengar: Maafkan Dulu Baru Ajak Musyawarah

Dr Aisah Dahlan memberikan panduan urutannya sesuai ajaran Al-Qur’an, agar nasihat orang tua benar-benar masuk ke hati anak.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nur Nihayati
YouTube Nikita Willy Official
Pakar neurosains sekaligus konsultan keluarga, Dr Aisah Dahlan memberikan panduan cara menasehati anak sesuai urutannya agar nasihat orang tua benar-benar masuk ke hati anak. 

SERAMBINEWS.COM - Menasehati anak sering kali jadi momen penuh tantangan bagi banyak orang tua.

Tidak jarang, nasihat yang disampaikan justru tidak didengar, bahkan dibalas dengan kemarahan atau sikap menolak dari anak.

Menanggapi hal ini, pakar neurosains sekaligus psikolog keluarga, Dr Aisah Dahlan memberikan panduan urutannya sesuai ajaran Al-Qur’an, agar nasihat orang tua benar-benar masuk ke hati anak.

Dalam penjelasannya, Dr Aisah Dahlan mengingatkan pentingnya kelembutan hati saat berhadapan dengan anak.

Ia merujuk pada QS Ali Imran ayat 159, di mana Allah mengajarkan Nabi Muhammad SAW untuk bersikap lemah lembut terhadap umatnya.

“Fabima rahmatin minallahi linta lahum. Sekiranya engkau berlaku keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauh dari sekitarmu,” jelas Dr Aisah Dahlan mengutip potongan ayat tersebut dikutip Kamis (9/10/2025) dari YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan.

Baca juga: Dimarahi Suami Saat di Mobil? dr Aisah Dahlan : Saat Cari Jalan, Otak Pria Sedang ‘Mode Khusus’

Ia menegaskan, jika orang tua terlalu keras dalam menegur, anak bisa menjauh secara emosional.

“Itulah sebabnya kita diminta untuk bersikap lemah lembut, karena kalau kasar, anak malah menjauh. Nanti muncul masalah lain, seperti terlibat pergaulan buruk, tawuran, bahkan terjerumus dalam hal-hal berbahaya,” ujar Dr Aisah Dahlan.

Urutan Menasihati Anak Menurut QS Ali Imran 159

Dr Aisah kemudian menjelaskan langkah demi langkah yang bisa diterapkan orang tua sebelum memberikan nasihat atau aturan baru kepada anak:

1.Maafkan anak terlebih dahulu

Orang tua dianjurkan untuk menyebut nama lengkap anak dalam doa, lalu memaafkan kesalahan mereka di hadapan Allah.

2. Mohonkan ampunan untuk anak

Setelah memaafkan, doakan anak dengan sungguh-sungguh.

“Sebutkan namanya lengkap, minta Allah ampuni dia. Jadi sebelum ibunya datang bicara, Allah sudah ‘datang’ lebih dulu untuk melunakkan hatinya,” kata Dr Aisah.

Baca juga: Kenapa Wanita Sering Bingung Saat Lihat Maps? Ini Penjelasan Neurosainsnya Menurut Dr Aisah Dahlan

3. Ajak musyawarah dengan lembut

Setelah hati anak lebih tenang, barulah orang tua mengajak bicara atau berdiskusi tentang hal yang ingin disampaikan. Ini juga berlaku saat orang tua ingin menerapkan aturan baru dalam rumah tangga.

“Urutannya maafkan dulu, doakan, baru musyawarah. Bukan langsung negur atau bentak,” tegasnya.

Gunakan Bahasa Anak, Bukan Bahasa Teguran

Dr Aisah juga memberi contoh konkret saat berkomunikasi dengan anak laki-laki usia dini.

Anak laki-laki cenderung aktif dengan otak kanan yang dominan, sehingga lebih mudah didekati melalui permainan daripada teguran langsung.

“Misalnya, sebelum menegur soal PR atau salat, tanya dulu: ‘Main apa, Nak? Siapa yang menang?’ Anak akan merasa dihargai dan nyaman. Baru pelan-pelan arahkan ke hal yang ingin disampaikan,” jelasnya.

Baca juga: Dr Aisah Dahlan Ungkap Cara Bicara ke Suami yang Bikin Luluh: Jangan Lebih Lembut ke Rekan Kantor!

Perlakuan Berbeda untuk Anak Introvert

Untuk anak perempuan atau anak yang cenderung introvert, Dr Aisah menyarankan agar orang tua memberi waktu dan kontak mata penuh saat anak mulai bercerita.

Anak introvert butuh rasa aman dan kepercayaan untuk terbuka.

“Kalau anak introvert mau cerita, simpan HP, tatap wajahnya, dan sabar dengarkan. Jangan buru-buru menyela,” katanya.

Menutup penjelasannya, Dr Aisah mengingatkan orang tua untuk bertawakal kepada Allah setelah berikhtiar dengan kelembutan dan musyawarah.

“Fa idza ‘azamta fatawakkal ‘alallah. Kalau kita sudah bertekad, serahkan hasilnya pada Allah. Dia mencintai orang-orang yang bertawakal,” timpalnya.

Dengan menerapkan urutan menasihati anak seperti yang diajarkan dalam QS Ali Imran 159, Dr Aisah berharap orang tua bisa menciptakan komunikasi yang lebih hangat, efektif, dan penuh kasih. Bukan dengan amarah, tapi kelembutan, doa dan musyawarah.

(Serambinews.com/Firdha)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved